By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Friday, 18 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Seputar Pajak > Pajak Tumbuh, Negara Tangguh: Refleksi Pemikiran Cak Nun tentang Pajak sebagai Sodaqoh
Seputar Pajak

Pajak Tumbuh, Negara Tangguh: Refleksi Pemikiran Cak Nun tentang Pajak sebagai Sodaqoh

Diajeng Maharani
Last updated: July 14, 2025 12:29 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute.

beritax.id – Hari Pajak yang diperingati setiap 14 Juli selalu membawa tema yang menggugah: “Pajak Tumbuh, Negara Tangguh”. Tema ini tak sekadar slogan, tetapi ajakan untuk melihat kembali akar fungsi pajak sebagai fondasi pembangunan dan kesejahteraan bangsa. Namun, di balik angka dan target penerimaan, tersimpan pertanyaan mendalam: apakah rakyat sudah benar-benar percaya dan ikhlas dalam membayar pajak?

Contents
Membayar Pajak sebagai ShadaqahIndonesia: Negeri yang Disiram KemakmuranMeniru Allah dalam MemberiPajak, Kepercayaan, dan Keadilan

Ketika banyak pihak membicarakan pajak hanya dalam kerangka hitung-hitungan fiskal, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) justru menawarkan perspektif yang lebih hakiki. Dalam sebuah kesempatan, Mbah Nun, sapaan akrab Cak Nun, mengajak masyarakat. Terutama generasi muda, untuk menemukan alasan personal dan spiritual dalam membayar pajak.

Membayar Pajak sebagai Shadaqah

Cak Nun menegaskan, pajak seharusnya tidak semata menjadi beban administratif, tetapi dijalankan dengan niat ibadah shadaqah. Ia mengingatkan pesan luhur: Al yadul ulya khoirun min yadis sufla, tangan di atas lebih mulia daripada tangan di bawah.

Dengan niat shadaqah, setiap rupiah yang dibayarkan bukan sekadar kewajiban hukum, melainkan kemuliaan. Shadaqah pajak, kata Cak Nun, disertai doa agar negara sembodo, menyenangkan dan menenangkan rakyat, adil, transparan, dan mampu menjelaskan dengan jelas ke mana pajak digunakan.

“Ya awakmu mencari alasan bayar pajak, Anda mulia, sambil berdoa supaya negara sembodo,” pesan Cak Nun kepada semua yang hadir.

Lebih jauh, beliau meyakini, siapa pun yang menunaikan shadaqah dengan ikhlas akan dibalas dengan rezeki yang lancar dan berkah. Pajak yang dibayarkan dengan niat spiritual justru akan menjadi jembatan keberkahan dalam hidup.

You Might Also Like

Urgensi Partisipasi Publik dalam Rancangan Peraturan Menteri Keuangan (RPMK) Kuasa Hukum Pengadilan Pajak Menjelang Transisi ke Mahkamah Agung
Santunan 2 Juta Usai Bunuh Jurnalis? Partai X: Murah Banget Nyawa di Mata Oknum!
Warga Tewas Bantu TNI, Partai X: Nyawa Rakyat Jangan Dijadikan Mainan
Perluasan Ekspor 2026 Dikebut, Partai X: Pasar Global Dikejar, Dompet Rakyat Kosong Tak Dipedulikan!

Indonesia: Negeri yang Disiram Kemakmuran

Cak Nun tak sekadar bicara pajak dalam batas sempit. Beliau mengajak kita melihat panorama lebih luas: Indonesia adalah tanah yang diberkahi Allah dengan kekayaan alam dan sumber daya manusia yang luar biasa.

Dalam simbol spiritual, Catra di puncak Candi Borobudur menggambarkan turunnya rezeki dari langit ke bumi, sebuah pesan bahwa bumi Nusantara seharusnya menjadi pusat kemakmuran dunia.

Namun, kemakmuran yang sudah dianugerahkan Allah itu belum sepenuhnya dikelola dengan manajemen ketatanegaraan yang benar. Ketika kemakmuran itu gagal dikelola secara adil dan merata, rakyat pun ragu, kecewa, bahkan merasa terbebani saat harus membayar pajak.

Meniru Allah dalam Memberi

Cak Nun juga mengingatkan, ibadah mahdhah yang kita lakukan, shalat, puasa, zakat, hakikatnya sangat sedikit jika dibandingkan dengan anugerah Allah yang tak terhitung jumlahnya.

Dengan cara yang sama, negara seharusnya meniru cara Allah: memberi lebih dulu, memfasilitasi rakyat, membesarkan keadilan, lalu menuntut kewajiban pajak dengan penuh empati. Aparatur negara dan fiskus harus belajar menjadi pelayan yang sabar, bukan pemungut yang arogan.

Pajak, Kepercayaan, dan Keadilan

Hari ini, masyarakat sering melihat pajak sebagai beban. Namun jika pemerintah dan aparat perpajakan mampu menunjukkan keteladanan, transparansi, dan pelayanan yang adil, maka pajak akan tumbuh bukan hanya sebagai angka, melainkan sebagai kepercayaan yang hidup.

Negara yang tangguh lahir bukan dari APBN yang besar saja, melainkan dari rasa percaya rakyat yang tidak dikhianati.

Penutup: Indonesia Sebagai Pusat Kesejahteraan

Pada akhirnya, Indonesia akan benar-benar menjadi pusat kesejahteraan dunia jika manajemen ketatanegaraan dijalankan dengan benar: meniru Allah dalam memberi, menempatkan rakyat sebagai pemilik kedaulatan, dan memaknai pajak bukan sekadar pungutan, tetapi sebagai wujud shadaqah sosial yang suci.

“Bagi wajib pajak, bayarlah pajak sesuai kewajiban agar negara kuat.
Bagi fiskus, terimalah pajak sesuai hak agar tercipta keadilan.”
Itulah Motto IWPI

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Cak Nun: Kalau Indonesia Mau Selamat, Presidennya Harus Mau “Sinau Bareng”, Bukan Sok Paling Tahu!
Next Article Pasukan Wingsuit Diperbanyak, Partai X: Siap Terbang, Tapi Rakyat Masih Jatuh Miskin!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Isu dugaan ijazah palsu Presiden Joko Widodo kembali mencuat ke permukaan, menyulut diskursus publik yang tajam.
Pemerintah

Bukan Rakyat, PDIP yang Harus Bertanggung Jawab Atas Ijazah Jokowi?

July 18, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Reformasi Ketatanegaraan dengan Cahaya Konstitusi Langit: Panduan Cak Nun untuk Indonesia

July 1, 2025
Pemerintah

Isu “Politik” Terkini Dibajak Penguasa, Partai X Serukan Reposisi Kedaulatan ke Tangan Rakyat

May 28, 2025
Kriminal

Mantan Pemain Sirkus Tuntut Keadilan HAM! Partai X: Negara Jangan Diam Jadi Penonton

April 23, 2025
Sosial

Sritex Bangkit Lagi! Partai X: Kerja Jalan, Kesejahteraan Jangan Tertinggal

March 25, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.