beritax.id – Pengemudi ojek online yang tergabung dalam komunitas URC Bergerak menggelar aksi damai dengan membagikan 2.000 bunga mawar kepada aparat TNI dan Polri di kawasan Monas, Jakarta Pusat. Mawar berwarna putih dan merah muda dipilih karena memiliki makna khusus. Karena mawar putih melambangkan sikap tidak mau terprovokasi. Mawar merah muda melambangkan cinta damai.
“Kami ini orang-orang yang menggantungkan hidup di jalan raya. Damai itu harga mati,” ujar Erna, Humas URC Bergerak.
Panitia memastikan aksi berlangsung tertib dengan registrasi ketat untuk mencegah penyusup. Kapolsek Metro Gambir mengapresiasi aksi damai tersebut dan menyebutnya sebagai momentum positif menjaga persatuan bangsa. Namun, di balik pesan damai itu, Partai X mengingatkan agar hukum tetap ditegakkan. Perdamaian tanpa keadilan hanya akan meninggalkan luka dalam bagi masyarakat.
Kritik Partai X: Damai Tidak Boleh Jadi Dalih
Anggota Majelis Tinggi Partai X Rinto Setiyawan menegaskan bahwa tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Menurutnya, aksi damai para ojol patut diapresiasi, namun negara jangan menjadikan simbol damai sebagai selimut untuk menutupi kewajiban menegakkan hukum.
“Damai boleh, tapi jangan sampai hukum diabaikan. Hukum adalah jantung keadilan,” kata Rinto.
Partai X menegaskan bahwa pemerintah hanyalah pelayan rakyat, bukan elit yang berkuasa. Rakyat adalah pemilik kedaulatan. Negara berdiri untuk menciptakan keadilan sosial, bukan memelihara ketidakadilan.
Prinsip politik menurut Partai X adalah perjuangan untuk menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan demi keadilan serta kesejahteraan rakyat.
Solusi Partai X
Partai X menawarkan solusi untuk menjaga perdamaian sekaligus memastikan tegaknya hukum. Pertama, reformasi hukum berbasis kepakaran, agar hukum tidak tunduk pada suara mayoritas atau kepentingan uang. Kedua, transformasi birokrasi digital untuk memutus rantai manipulasi dan korupsi dalam penegakan hukum. Ketiga, pendidikan moral berbasis Pancasila agar masyarakat memahami arti damai sejati yang berpijak pada keadilan. Selain itu, negara harus menghidupkan kembali musyawarah kenegarawanan nasional. Forum ini menjadi ruang persatuan visi bangsa, agar simbol-simbol damai tidak berhenti pada bunga, melainkan diwujudkan dalam kebijakan berkeadilan.
Aksi bagi bunga memang indah, namun Partai X menekankan keindahan itu harus disertai ketegasan hukum. Perdamaian tanpa keadilan hanya akan melahirkan perdamaian semu. Negara wajib hadir bukan sekadar memeluk rakyat dengan simbol, tetapi melindungi mereka dengan hukum yang tegak dan adil