beritax.id — Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman akan memanggil pengusaha ayam dan telur. Langkah ini diambil menyusul kenaikan harga kedua komoditas tersebut di berbagai daerah.Amran mengakui, lonjakan harga dipicu tingginya permintaan akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG). “Ya nanti kami panggil perusahaan-perusahaan besarnya,” kata Amran di Jakarta Pusat, Selasa (11/11/2025).
Ia menilai, kondisi ini juga menjadi peluang kebangkitan bagi peternak lokal. Namun, fluktuasi harga yang sering terjadi masih merugikan peternak kecil. “Kadang harga jatuh sampai Rp18 ribu per kilogram, kasihan peternak kecil,” ujar Amran.
Pemerintah merencanakan pembangunan ekosistem peternakan baru senilai Rp20 triliun. Dana tersebut berasal dari BPI Danantara untuk menjaga stabilitas pakan, DOC, dan vaksin.
Partai X: Kenaikan Harga Buktikan Negara Gagal Lindungi Rakyat
Partai X menilai, kenaikan harga ayam dan telur menunjukkan lemahnya fungsi perlindungan negara. Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menegaskan rakyat selalu jadi korban kebijakan.“Harga naik, rakyat menjerit. Tapi pejabat sibuk berdebat soal proyek dan program,” ujarnya.
Menurutnya, tugas negara bukan menambah penderitaan, tapi memastikan kesejahteraan rakyat terpenuhi.“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat,” tegas Prayogi.
Ia menilai, kebijakan pangan saat ini masih berpihak pada pengusaha besar, bukan peternak kecil. “Peternak harusnya dilindungi, bukan dijadikan tameng atas ketidaksiapan program pemerintah,” katanya.
Rakyat Terhimpit, Judi Online Malah Dibiarkan
Partai X menyoroti ironi kebijakan pemerintah yang lamban mengatasi masalah pangan. Di sisi lain, judi online justru terus marak tanpa pengawasan serius.“Negara bisa memanggil pengusaha ayam, tapi tak berani memburu bandar judi,” sindir Prayogi.
Ia menegaskan, judi online telah menghancurkan ekonomi rakyat dan merusak moral bangsa.“Banyak kepala keluarga kehilangan penghasilan karena kecanduan judi digital,” ujarnya.
Partai X menilai, lemahnya hukum mencerminkan hilangnya arah moral dalam kebijakan negara. “Jika akhlak publik rusak, sekuat apapun ekonomi, negara akan rapuh,” tambahnya.
Prinsip Negara Menurut Partai X
Partai X menegaskan kembali pandangan bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan negara. “Pemerintah hanyalah pelayan rakyat, bukan penguasa,” tegas Prayogi.
Menurut Partai X, negara terdiri dari tiga unsur: wilayah, rakyat, dan pemerintah. Pemerintah diberi kewenangan untuk bekerja secara efektif, efisien, dan transparan.
Negara diibaratkan seperti bus. Rakyat adalah pemiliknya, dan pemerintah hanya sopir yang wajib membawa penumpang ke tujuan. “Kalau sopir ugal-ugalan, rakyat berhak menggantinya,” ujarnya menegaskan.
Solusi Partai X: Bangun Sistem Pangan dan Moral yang Adil
Partai X menawarkan solusi nyata agar krisis pangan dan moral tak terus berulang.Pertama, reformasi hukum berbasis kepakaran agar kebijakan ekonomi berpihak pada rakyat. Kedua, digitalisasi rantai pasok pangan untuk mencegah monopoli dan manipulasi harga.
Ketiga, pendidikan moral dan berbasis Pancasila di sekolah-sekolah. “Generasi muda harus tahu, negara berdiri untuk rakyat, bukan untuk pejabat,” ucap Prayogi.
Keempat, pembentukan Musyawarah Kenegarawanan Nasional oleh empat pilar bangsa:
intelektual, agama, TNI/Polri, dan budaya, guna menyatukan arah kebijakan negara.
Kelima, pembubaran partai yang gagal mendidik rakyat dan verifikasi ulang partai baru. Langkah ini untuk membersihkan sistem dari kepentingan pribadi dan uang.
Penutup: Negara Harus Tegas dan Berpihak
Partai X menegaskan, kebijakan pangan tidak boleh sekadar menguntungkan segelintir pihak. Negara harus berpihak pada rakyat, bukan pada pasar atau pemilik modal.“Harga ayam dan telur boleh naik turun, tapi harga diri bangsa jangan ikut jatuh,” tegas Prayogi.
Ia menambahkan, keadilan sosial hanya bisa terwujud bila negara tegas dan bermoral.“Negara kuat bukan karena cukai atau pajak, tapi karena rakyatnya terlindungi dan dihormati,” pungkasnya.



