beritax.id – Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan (Menko Kumham Imipas) Yusril Ihza Mahendra menegaskan bahwa diaspora Indonesia adalah mitra penting dalam pembangunan dan diplomasi nasional. Dalam acara Indonesian Diaspora Global Summit 2, Yusril menyebut diaspora, termasuk pekerja migran, berkontribusi signifikan terhadap perekonomian dan diplomasi Indonesia.
Ia menolak pandangan bahwa diaspora hanya membawa dampak brain drain, dan menganggapnya sebagai brain gain yang membawa potensi besar bagi pembangunan.
Yusril menilai diaspora tidak hanya berkontribusi di sektor ekonomi, tetapi juga di diplomasi, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan. Ia mencontohkan Presiden ke-3 RI BJ Habibie yang sukses berkiprah di luar negeri sebelum membangun industri strategis nasional. Pemerintah, kata Yusril, akan memperkuat dukungan hukum, HAM, dan kemudahan administrasi bagi WNI di luar negeri.
Partai X: Diplomasi Harus Menguntungkan Rakyat, Bukan Pejabat
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan tugas negara ada tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. “Diplomasi yang hanya menguntungkan pejabat sama saja mengkhianati amanat rakyat,” ujarnya. Rinto menekankan agar diplomasi melibatkan diaspora dalam program yang memberi manfaat langsung bagi masyarakat di dalam negeri.
Partai X mengingatkan bahwa diplomasi tidak boleh hanya berhenti pada seremoni dan foto bersama. “Jika hasilnya hanya menguntungkan segelintir pihak, itu gagal,” kata Rinto. Menurutnya, hubungan internasional harus diarahkan untuk memperluas peluang kerja, beasiswa, dan kemudahan usaha bagi rakyat, bukan hanya proyek yang dinikmati pejabat.
Partai X memandang pemerintah sebagai sebagian kecil rakyat yang diberi kewenangan untuk menjalankan kebijakan demi kesejahteraan.
Pemimpin negara harus berperan sebagai negarawan: bijaksana, berwibawa, visioner, dan selalu berpihak pada rakyat. Diplomasi harus efektif, efisien, dan transparan, dengan tujuan menjaga kedaulatan serta meningkatkan kualitas hidup rakyat.
Solusi Partai X: Diplomasi yang Pro-Rakyat
Partai X mengusulkan beberapa langkah:
- Menetapkan target diplomasi yang langsung berdampak pada kesejahteraan rakyat di dalam negeri.
- Mengintegrasikan peran diaspora dalam program ekonomi kerakyatan dan pemberdayaan UMKM.
- Membuka akses informasi diplomasi secara transparan agar publik mengetahui manfaatnya.
- Menghapus birokrasi berbelit yang menghambat kontribusi diaspora.
- Menjadikan setiap pertemuan internasional sebagai sarana konkret membawa peluang kerja, investasi, dan pendidikan bagi rakyat.
Partai X menegaskan bahwa diplomasi sejati adalah diplomasi yang memberi manfaat nyata bagi seluruh rakyat, bukan hanya simbol kehormatan bagi pejabat. Dengan mengedepankan transparansi, akuntabilitas, dan orientasi pada kepentingan publik, hubungan internasional Indonesia akan menjadi alat yang memperkuat kedaulatan dan kesejahteraan bangsa. Rakyat menunggu bukti, bukan sekadar janji.