beritax.id — Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago mengingatkan prajurit TNI dan Polri untuk tidak melakukan pelanggaran sekecil apapun dalam menjalankan tugas di Ibu Kota Jakarta. Djamari menegaskan bahwa personel harus mematuhi SOP (Standard Operating Procedure) dan meminimalisir kesalahan yang bisa mengancam keamanan masyarakat dan negara.
“Jika kita sudah lemah, kita pasti kalah. Kita di sini untuk memenangkan tugas demi kepentingan bangsa dan negara,” ujar Djamari saat pengarahan kepada prajurit di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Senin (13/10).
Djamari mengapresiasi keberhasilan seluruh personel yang telah menciptakan situasi aman pasca aksi massa anarkis Agustus 2025. Saat ini, lebih dari 5.000 prajurit gabungan TNI-Polri bertugas menjaga sejumlah titik di Jakarta, termasuk objek vital negara dan Monas.
Pandangan Partai X
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa tugas negara adalah melindungi, melayani, dan mengatur rakyat.
“Penegakan hukum dan tugas keamanan tidak boleh dilakukan dengan kekerasan yang merugikan rakyat. Semua langkah harus berbasis pada keadilan dan humanisme,” ujar Rinto.
Partai X mendukung upaya pengamanan, namun menekankan bahwa keamanan harus dijaga dengan cara yang berkeadaban. Tidak ada tempat untuk kekerasan dalam menegakkan hukum dan ketertiban.
“Jika penegakan tugas dilakukan dengan kekerasan, maka kita justru menanam bibit ketidakpercayaan rakyat kepada negara,” tambah Rinto.
Prinsip Partai X dalam Pengelolaan Keamanan Nasional
Partai X berpegang pada prinsip bahwa keamanan dan ketertiban harus dijaga tanpa mengorbankan hak asasi manusia. Menurut prinsip Partai X, negara harus melindungi rakyat dengan cara yang adil dan beradab, serta menjamin bahwa setiap kebijakan keamanan selalu berpihak pada kepentingan rakyat.
Prayogi R Saputra, Direktur X Institute, menyatakan, “Keamanan yang efektif tidak boleh dicapai dengan cara yang menindas. Penegakan hukum harus manusiawi dan berbasis pada kebijaksanaan.”
Solusi Partai X
Partai X menawarkan tiga solusi untuk menjaga keamanan nasional dengan cara yang adil dan humanis:
- Pelatihan dan Pembekalan Personel TNI-Polri
Personel harus diberikan pelatihan tentang penegakan hukum yang mengutamakan pendekatan persuasif dan berbasis pada keadilan sosial. - Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas
Setiap tindakan prajurit harus diawasi dengan ketat untuk mencegah penyalahgunaan wewenang dan kekerasan terhadap masyarakat. - Dialog dan Kerjasama antara Pemerintah dan Masyarakat
Masyarakat harus dilibatkan dalam menjaga ketertiban umum, dengan menciptakan saluran komunikasi yang lebih baik antara negara dan rakyat.
Rinto Setiyawan menegaskan, “Negara tidak bisa kuat jika menggunakan kekerasan terhadap rakyat. Keamanan yang baik adalah yang menjamin hak dan martabat rakyat.” Partai X percaya bahwa dengan pengelolaan keamanan yang berbasis pada kebijaksanaan dan rasa keadilan, Indonesia akan lebih maju dan damai.
“Penting bagi kita untuk menjaga keamanan tanpa mengorbankan hak asasi manusia dan tanpa kekerasan,” tutup Rinto.