beritax.id – Pemerintah mengungkapkan bahwa emas perhiasan menjadi penyumbang terbesar inflasi nasional secara tahunan (year on year). Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyebut kenaikan harga emas di Indonesia dipengaruhi faktor eksternal, terutama gejolak global. “Harga emas dunia naik 40 persen, tertinggi dalam sejarah,” kata Tito dalam konferensi pers di Kementerian Pertanian, Senin (20/10).
Menurut Tito, kenaikan ini dipicu pembelian emas secara besar-besaran di tingkat global. Negara-negara dunia membeli emas sebagai safe haven di tengah ketidakpastian ekonomi global. “Seluruh dunia berlomba membeli emas untuk investasi aman, termasuk Indonesia,” ujarnya.
Selain emas, Tito juga menyebut sektor pangan seperti beras, cabai, dan telur ayam ikut menyumbang inflasi nasional. Namun ia menegaskan bahwa indikator utama inflasi sebaiknya dilihat secara bulanan atau month to month, bukan hanya tahunan. “Month to month dari Agustus ke September hanya 0,21 persen,” jelas Tito.
Partai X: Rakyat Tertekan, Pemerintah Harus Hadir
Menanggapi hal tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R. Saputra, menilai pemerintah terlalu pasif menghadapi inflasi. “Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat,” tegasnya.
Menurutnya, pemerintah seharusnya tidak hanya menjelaskan penyebab global, tetapi menyediakan solusi konkret bagi rakyat yang tertekan harga.“Bagi rakyat, emas bukan soal investasi, tapi biaya hidup. Saat harga naik, efeknya terasa di semua sisi,” ujarnya.
Ia menilai pemerintah harus berpihak pada rakyat, bukan sekadar menyalahkan faktor global tanpa tindakan nyata.
Prinsip Partai X: Kedaulatan Ekonomi untuk Semua
Partai X menegaskan bahwa inflasi tidak bisa diserahkan pada mekanisme pasar global semata. Dalam prinsip Partai X, kedaulatan ekonomi berarti negara harus memastikan harga kebutuhan pokok tetap terkendali.
“Negara wajib menjaga keseimbangan ekonomi agar rakyat tidak terus menanggung beban global,” ujar Prayogi.
Partai X menyoroti lemahnya strategi stabilisasi harga yang justru membuat daya beli rakyat menurun. Menurutnya, kebijakan fiskal dan moneter harus diarahkan untuk melindungi kelompok rentan dari dampak inflasi.
Solusi Partai X: Lindungi Rakyat, Kendalikan Harga
Sebagai langkah konkret, Partai X mengusulkan beberapa solusi solutif dan aplikatif:
- Meningkatkan cadangan logam mulia nasional untuk menjaga stabilitas harga dalam negeri.
- Mengembangkan pasar emas rakyat melalui koperasi dan BUMDes agar akses investasi adil bagi masyarakat.
- Memperkuat subsidi sektor pangan agar dampak inflasi tidak menekan kebutuhan dasar rakyat.
- Mendorong sistem perlindungan harga nasional dengan memperkuat koordinasi lintas kementerian.
Partai X menegaskan bahwa inflasi tidak boleh dijadikan alasan pemerintah untuk abai pada penderitaan rakyat. “Kenaikan harga emas adalah sinyal bahaya ekonomi global. Tapi tanggung jawab melindungi rakyat tetap di pundak negara,” pungkas Prayogi.
Menurutnya, kebijakan ekonomi harus berorientasi pada kesejahteraan rakyat, bukan sekadar stabilitas statistik.



