beritax.id – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi hadirnya Ngoerah Sun Wellness and Aesthetic Center (NSWAC). Fasilitas kesehatan ini berada di RSUP Prof. dr. I.G.N.G Ngoerah, Kota Denpasar, Bali. NSWAC disebut mampu menyamai layanan medis internasional, khususnya dalam bidang estetika, bedah plastik, dan medical check-up. Presiden Prabowo menilai layanan seperti ini mampu menarik pasien dari luar negeri dan mendukung ketahanan ekonomi nasional.
Infrastruktur Canggih, Tapi Ketimpangan Tetap Nyata
Partai X menilai kemajuan layanan kelas atas seperti NSWAC adalah pencapaian yang patut diapresiasi. Namun, apresiasi tidak boleh membutakan dari ketimpangan akses dasar.
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R. Saputra, menegaskan rakyat belum menikmati keadilan pelayanan kesehatan. “Di Bali mungkin estetika bersinar, tapi di pelosok, rakyat masih antre puskesmas yang bocor,” ujarnya.
Partai X menegaskan, kemewahan fasilitas kesehatan tidak boleh hanya untuk mereka yang mampu membayar mahal. Layanan dasar tetap harus menyentuh seluruh warga, termasuk mereka yang di kampung-kampung terpencil.
Sebagai pengingat, Pemerintah menurut Partai X harus menjalankan tiga tugas utama: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Dalam banyak kasus, tugas melayani rakyat sering dilupakan saat proyek mercusuar seperti NSWAC dibangun.
“Jangan sampai negara lebih sibuk mengatur estetika, tetapi abai terhadap akses kesehatan dasar rakyat,” lanjut Prayogi.
Solusi Partai X: Keadilan Layanan Kesehatan untuk Semua
Partai X menyerukan reformasi layanan kesehatan yang menyeluruh. Puskesmas di wilayah 3T harus diprioritaskan alih-alih hanya RS ternama di daerah wisata.
Solusi Partai X adalah menghadirkan Negarawan Pelayan Rakyat—pemimpin yang tidak sekadar bangga dengan marmer dan lampu kristal, tetapi bekerja untuk memenuhi hak dasar warga.
Sesuai prinsip Partai X, negara harus efektif, efisien, dan transparan. Pelayanan kesehatan adalah mandat konstitusional, bukan proyek branding pejabat.
Melalui Sekolah Negarawan, Partai X juga terus mendidik calon pemimpin daerah agar memahami bahwa membangun bangsa tidak cukup hanya dengan simbol kemajuan, tetapi harus berakar pada keadilan.
Kesimpulan: Jangan Biarkan Fasilitas Jadi Simbol Ketimpangan
Layanan estetika di Bali jangan sampai menjadi etalase yang memoles wajah pemerintah. Rakyat butuh substansi, bukan dekorasi. Indonesia sehat bukan ketika Bali punya rumah sakit mirip hotel, tapi ketika seluruh rakyat tak lagi harus menunggu berbulan-bulan untuk berobat di puskesmas bobrok.
Partai X mengingatkan: estetika boleh, tapi jangan lupakan etika pelayanan publik. Jika pemerintah tak bisa memastikan akses kesehatan merata, maka apalah arti kehadiran layanan kelas dunia.