By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Tuesday, 1 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Krisis Ekonomi Akibat Kesalahan Struktur Ketatanegaraan
Pemerintah

Krisis Ekonomi Akibat Kesalahan Struktur Ketatanegaraan

Diajeng Maharani
Last updated: June 24, 2025 10:21 am
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

Oleh Rinto Setiyawan – Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Krisis ekonomi yang kita hadapi hari ini bukanlah badai siklus biasa. Ini bukan sekadar dampak fluktuasi global atau efek pandemi semata. Ini adalah bencana ekonomi struktural, hasil langsung dari kesalahan mendasar dalam struktur ketatanegaraan kita.

Contents
Negara Gagal Mengelola Kekayaan, Rakyat Menanggung BebanBendahara dan Kasir dalam Satu Tangan? BencanaPenutup: Reformasi Struktural Adalah Solusi

Ketika fondasi tata kelola negara tidak adil, tidak transparan, dan tidak akuntabel, maka seluruh sistem ekonominya pun akan berujung pada kegagalan. Dan yang paling menderita tentu bukan pejabat tinggi atau elite penguasa, melainkan rakyat kecil.

Negara Gagal Mengelola Kekayaan, Rakyat Menanggung Beban

Indonesia adalah negara kaya sumber daya, namun ironisnya rakyat tetap miskin.
Kekayaan dikelola tanpa transparansi. Pajak ditarik tanpa empati. Kebutuhan dasar diperlakukan seperti komoditas pasar bebas, bukan hak konstitusional.

Negara gagal mengelola sumber daya dan distribusi keadilan ekonomi, dan akar dari kegagalan itu bukan pada teknis fiskal semata, melainkan pada struktur ketatanegaraan yang sentralistis, tertutup, dan bias kuasa.

“Teroris Ekonomi” dalam Baju Aparatur Negara

Kegagalan negara dalam membangun sistem kontrol atas kekuasaan fiskal melahirkan aktor-aktor predatoris di dalam tubuh birokrasi itu sendiri.
Hari ini, oknum pejabat pajak dan bea cukai bisa bertindak seperti “teroris ekonomi”: memeras wajib pajak, memanipulasi prosedur, dan menjadikan hukum sebagai alat tekanan demi keuntungan pribadi.

Kejahatan ini tidak terjadi dalam ruang hampa. Ia lahir dari sistem yang tidak memisahkan secara sehat antara pembuat kebijakan, pelaksana, dan pengawas. Di Indonesia, semuanya dikendalikan oleh satu kementerian: Kementerian Keuangan.

You Might Also Like

Apakah Indonesia Dipimpin Presiden atau Menteri Keuangan?
Gaya Hidup Sederhana Hakim Diapresiasi, Partai X: Semoga Tak Hanya Gaya, Tapi Juga Tegas Hukum Tanpa Pandang Kuasa!
Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?
Eks Direktur Kampus Korupsi, Partai X: Dunia Pendidikan Jangan Jadi Lahan Penggelapan Baru!

Bendahara dan Kasir dalam Satu Tangan? Bencana

Dalam tata kelola modern, fungsi bendahara (pengelola anggaran negara) dan kasir (penarik dan penyetor dana) harusnya dipisahkan. Namun di Indonesia, semuanya disatukan dalam satu tangan: Kementerian Keuangan. Dari perencanaan anggaran, pelaksanaan anggaran, hingga penegakan pajak, semua dijalankan oleh satu institusi.

Inilah mengapa lahir istilah “Kementerian Sultan.” Karena dalam praktiknya, seluruh aset negara seolah berada di bawah kendali satu lembaga administratif, tanpa pengawasan dan keseimbangan kekuasaan yang sehat.

Situasi ini bukan hanya berbahaya, tetapi berpotensi merusak demokrasi ekonomi dan keadilan fiskal secara sistemik.

Ketergantungan Asing dan Lemahnya Kedaulatan Ekonomi

Dalam sistem yang rusak ini pula, negara menjadi sangat bergantung pada asing, baik dalam investasi, utang, maupun teknologi ekonomi.
Kedaulatan ekonomi hanyalah jargon dalam pidato, bukan kenyataan dalam kebijakan.
Bukan hanya rakyat yang dirugikan, tetapi juga masa depan bangsa sebagai entitas merdeka.

Penutup: Reformasi Struktural Adalah Solusi

Krisis ekonomi ini bukan hanya soal angka inflasi atau neraca dagang. Ini adalah hasil dari cacatnya struktur ketatanegaraan yang tidak adil, tidak sehat, dan tidak beradab.

Sudah saatnya bangsa ini membangun ulang sistemnya, memisahkan kekuasaan fiskal secara tegas, mendesain ulang struktur keuangan negara agar tidak absolut di satu tangan, serta menempatkan ekonomi sebagai alat untuk kesejahteraan, bukan dominasi.

Jika tidak, rakyat akan terus menjadi korban, dan bangsa ini hanya akan menjadi pasar besar yang dikendalikan oleh segelintir birokrat dan korporasi.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Ancaman ini menjelma sebagai krisis keamanan nasional atau bahkan bencana pertahanan dan keamanan negara (Hankam) Krisis Keamanan Nasional Akibat Kesalahan Struktur Ketatanegaraan
Next Article Cak Nun, bukan hanya penyair spiritual, tapi juga seorang filsuf bangsa yang telah mewariskan “tegangan tinggi” pemikiran ketatanegaraan. Konstitusi Langit: Saat Gagasan Ketatanegaraan Cak Nun Butuh Penerima yang Siap!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025
Pendidikan

400 Ribu Guru Gagal Mengikuti PPG 2025: Efisiensi Anggaran atau Kebijakan yang Tidak Pro Rakyat?

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Obat Mahal, BPOM Gandeng TNI, Partai: Negara Sakit Apa Solusinya Selalu Militer?

May 22, 2025
Kriminal

Prabowo Perintahkan Usut Pemalakan, Partai X: Kenapa Baru Bergerak Saat Sudah Viral?

May 16, 2025
Pemerintah

45 Ton Pasir Timah Digagalkan, Partai X: Bagus, Tapi Kapan Tangkap Pemodalnya

June 16, 2025
Ledakan di garut
Kriminal

KSAD Baru Evaluasi Setelah Ledakan, Partai X: Kenapa Harus Tunggu Korban Dulu untuk Belajar?

May 27, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.