By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Tuesday, 22 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Ekonomi > Kebijakan Ekonomi Katanya Pro-Rakyat, Tapi Untung Lari ke Meja Konglomerat!
Ekonomi

Kebijakan Ekonomi Katanya Pro-Rakyat, Tapi Untung Lari ke Meja Konglomerat!

Diajeng Maharani
Last updated: June 4, 2025 3:39 pm
By Diajeng Maharani
Share
3 Min Read
SHARE

beritax.id – Pemerintah sering mengklaim kebijakan ekonomi berpihak pada rakyat. Namun, kenyataannya justru sebaliknya. Keuntungan nasional justru mengalir deras ke meja para konglomerat. Sementara rakyat hanya kebagian pungutan dan beban.

Contents
Rakyat Diperas, Konglomerat DiperasankanKonstitusi Dirampas, Rakyat Dicoret dari Perusahaan Bernama RepublikSolusi Partai X: Rebut Kembali Kendali Ekonomi untuk RakyatPenutup: Jangan Lagi Rakyat Hanya Jadi Objek Statistik

Prayogi R Saputra, Direktur X-Institute sekaligus Anggota Majelis Tinggi Partai X, menyampaikan kritik keras terhadap kebijakan ekonomi saat ini. “Tugas pemerintah itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat,” ujarnya lugas. Sayangnya, pemerintah justru melayani kepentingan pemilik modal, bukan rakyat sebagai pemilik negara.

Rakyat Diperas, Konglomerat Diperasankan

Menurut Prayogi, skema ekonomi hari ini hanya memperkuat dominasi oligarki dan memperlemah posisi rakyat. Pajak terus dinaikkan. Harga bahan pokok melonjak. Namun, keuntungan perusahaan besar justru meningkat setiap tahun.

Ia mengutip kondisi negara sebagai perusahaan yang kehilangan pemilik sahnya. “Rakyat hanya diminta bayar pajak, tapi tak pernah dapat deviden dari keuntungan nasional,” tegasnya. Negara dikelola seperti korporasi pribadi, tapi rakyat dijadikan buruh tak bergaji.

Konstitusi Dirampas, Rakyat Dicoret dari Perusahaan Bernama Republik

Sejalan dengan Rinto Setiyawan, Prayogi menilai Amandemen Ketiga UUD 1945 adalah titik awal pengkhianatan terhadap rakyat. Dalam amandemen tersebut, kedaulatan rakyat digeser dari tangan rakyat ke tangan konstitusi. Bukan lagi dijalankan oleh MPR, tetapi oleh mekanisme yang justru menjauh dari rakyat.

“Kalau pemilik saham tidak bisa mengatur direksi, itu berarti pemiliknya sudah dicoret,” ujar Prayogi. Negara seharusnya tidak dijalankan oleh logika birokrasi teknokratik semata. Tapi oleh mandat rakyat yang sah.

You Might Also Like

Menteri HAM: Dokter Pemerkosa Harus Diproses, Partai X: Buktikan Tegaknya Keadilan!
Singapura Ajak Jaga Laut Kita, Partai X: Jangan-jangan Mereka yang Lebih Serius dari Pemerintah Sendiri!
Cak Nun: Revolusi Luar Biasa Demi Kedaulatan Harta dan Martabat Rakyat Indonesia
MPR Rapat Bahas PPHN, Partai X: Hukum Diformulasi Lagi, Tapi Masih Tak Menyentuh Masalah Nyata Rakyat!

Solusi Partai X: Rebut Kembali Kendali Ekonomi untuk Rakyat

Partai X menilai bahwa solusi fundamental adalah Amandemen Kelima UUD 1945. Tujuannya adalah mengembalikan kedaulatan ekonomi kepada rakyat. Pemerintah hanya pelaksana mandat rakyat. Bukan pemilik negara.

Partai X menekankan bahwa negara harus memisahkan peran antara kepala negara dan kepala pemerintahan. Sehingga, arah kebijakan tidak ditentukan oleh satu orang yang memegang seluruh kendali.

“Negara bukan milik pejabat. Negara milik rakyat,” kata Prayogi. Jika rakyat adalah pemilik, maka rakyat berhak atas keuntungan negara, bukan hanya beban.

Dalam rangka menyiapkan pemimpin masa depan yang berpihak pada rakyat, Partai X mendirikan Sekolah Negarawan. Sekolah ini mencetak kader dengan nilai-nilai Pancasila, kepemimpinan, dan integritas tinggi. Tujuannya, menyiapkan generasi yang memahami bahwa kekuasaan adalah amanah, bukan hak warisan.

“Negarawan bukan orang yang mencari jabatan. Tapi mereka yang memperjuangkan keadilan dengan ilmu dan akhlak,” terang Prayogi. Sekolah Negarawan mendidik pemimpin yang tak silau oleh konglomerasi, dan tidak tunduk pada kekuatan uang.

Penutup: Jangan Lagi Rakyat Hanya Jadi Objek Statistik

Partai X mengingatkan bahwa rakyat bukan deretan angka dalam grafik kemiskinan. Rakyat adalah tuan atas negeri. Kebijakan ekonomi yang berpihak kepada segelintir kelompok telah mencederai prinsip dasar berdirinya republik.

“Kalau pemerintah berpihak pada konglomerat, siapa yang melindungi rakyat?” tanya Prayogi. Ia menutup pernyataannya dengan ajakan: “Kembalikan republik kepada pemilik sahnya. Rakyat adalah raja, bukan jongos di negara sendiri.”

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Isi pidato lengkap Prabowo di Hari Lahir Pancasila 2025
Next Article Kebijakan Pendidikan Kian Jauh dari Rakyat: Sekolah Dicat, Tapi Akal Sehat Dicoret!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Pemerintah

Delapan Sifat Pemimpin Ala Prabowo, Partai X: Tambahkan Satu Lagi, Yakni Tunduk pada Konstitusi!

July 21, 2025

You May also Like

Pernyataan bahwa butuh satu tahun untuk migrasi karena aplikasi lama masih harus dirawat, justru menunjukkan bahwa transisi tidak dirancang secara sistemik
Seputar Pajak

Migrasi CoreTax: Ketika Transisi Dianggap Bukan yang Utama, Kepercayaan Jadi Korban Pertama

June 26, 2025
Pemerintah

RUU KUHAP Tak Diintervensi, Partai X: Tak Diintervensi Siapa? Tapi Masih Pro Kekuasaan Juga!

June 25, 2025
Pemerintah

Pemdasus IKN Dibentuk, Partai X Ingatkan Jangan Ada Diskriminasi Wilayah Lagi!

April 29, 2025
Keputusan ini diambil Menteri Luar Negeri Sugiono menyusul meningkatnya serangan Israel ke wilayah sipil Iran.
Internasional

Evakuasi WNI dari Iran Disiapkan, Partai X: Negara Baru Gerak Saat Bahaya Sudah Dekat!

June 20, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.