beritax.id – Kepolisian Republik Indonesia kembali menegaskan komitmen terhadap pelayanan publik yang humanis dan profesional melalui penganugerahan Hoegeng Awards 2025. Brigjen Pol. Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan penghargaan ini menjadi refleksi terhadap pengabdian Bhayangkara yang berintegritas dan melayani dengan hati. Penganugerahan ini digelar di Auditorium Mutiara STIK-PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (16/7/2025), sebagai bagian dari simbol budaya kerja baru Polri.
Menurut Trunoyudo, keterlibatan publik dalam proses pemilihan lima anggota Polri berprestasi menunjukkan meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mendukung transformasi kepolisian. Lima nama dipilih melalui seleksi dari usulan masyarakat sejak Januari. Mereka dinobatkan sebagai polisi berdedikasi, inovatif, berintegritas, pelindung kelompok rentan, serta pelayan di daerah pedalaman.
Penghargaan Tak Cukup, Rakyat Butuh Keadilan Sehari-hari
Namun, bagi Partai X, seremoni tahunan seperti Hoegeng Awards belum menyentuh akar masalah kepolisian di Indonesia. Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ketiganya harus dijalankan tanpa tebang pilih, bukan hanya melalui simbol dan selebrasi tahunan.
“Penghargaan itu baik, tapi rakyat di kampung-kampung tetap takut pada polisi yang menyalahgunakan wewenang,” kata Prayogi. Ia menyebut banyak wilayah masih minim kehadiran polisi yang benar-benar melayani, bukan sekadar datang saat liputan media berlangsung.
Partai X menilai, selama aparat kepolisian tidak hadir secara konsisten di tengah masyarakat dengan perilaku humanis dan berpihak pada rakyat kecil, kepercayaan publik akan tetap rendah meskipun ratusan penghargaan dibagikan.
Menurut prinsip Partai X, negara yang baik dibentuk oleh pemerintah yang menjalankan kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan demi keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Polisi adalah bagian dari alat negara, dan seharusnya mengemban nilai-nilai kenegarawanan bukan sekadar menjadi birokrat pelaksana.
Negarawan sejati adalah mereka yang memahami politik sebagai perjuangan menghadirkan keadilan. Itu sebabnya, menurut Partai X, diperlukan reformasi budaya kelembagaan di tubuh Polri, bukan hanya reformasi citra.
Solusi Partai X: Sekolah Negarawan dan Reformasi Kultural di Kepolisian
Partai X menawarkan solusi jangka panjang melalui pendidikan kader negarawan, termasuk di tubuh kepolisian. Sekolah Negarawan yang didorong Partai X dapat menjadi ruang reformasi pemikiran, membentuk aparat berwawasan etik, konstitusional, dan berpihak kepada keadilan rakyat.
Selain itu, reformasi struktural dan kultural kepolisian harus diwujudkan melalui audit kinerja publik yang terbuka, pemutakhiran sistem pengawasan internal dan eksternal, serta penguatan peran masyarakat dalam pengambilan kebijakan Polri.
Rakyat tidak butuh sekadar lima nama teladan. Mereka butuh satu juta polisi yang hadir setiap hari dengan hati nurani dan keberpihakan. Sudah saatnya negara mengatur kepolisian agar tidak hanya terlihat hebat dalam seremoni, tapi benar-benar membela rakyat tanpa syarat.