By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sunday, 14 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Ekonomi > Harga Kebutuhan Naik, Pendapatan Stagnan: Rakyat Menanggung Beban Krisis
Ekonomi

Harga Kebutuhan Naik, Pendapatan Stagnan: Rakyat Menanggung Beban Krisis

Diajeng Maharani
Last updated: December 12, 2025 1:41 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Dalam beberapa tahun terakhir, rakyat menghadapi situasi yang semakin menekan. Harga kebutuhan pokok terus bergerak naik: beras, minyak, daging, telur, hingga sayur-sayuran. Di sisi lain, pendapatan keluarga justru tidak menunjukkan peningkatan signifikan. Kondisi ini membuat jutaan rumah tangga terjebak dalam kesulitan yang tidak tampak di laporan resmi negara, tetapi sangat nyata di meja makan mereka.

Krisis ekonomi tidak selalu hadir dengan gejolak besar kadang ia datang diam-diam, lewat harga-harga yang tidak pernah mau turun.

Angka inflasi yang diumumkan pemerintah sering tampak terkendali, tetapi kenyataan di pasar menunjukkan sebaliknya. Kenaikan harga pangan jauh lebih cepat daripada kemampuan pendapatan masyarakat untuk menyesuaikan diri. Bagi mereka yang berpenghasilan tetap, kenaikan harga berarti penurunan kualitas hidup. Sedangkan bagi pekerja informal, kondisi ini bahkan bisa berarti ancaman kelaparan dan ketidakpastian hidup sehari-hari.

Inflasi bukan sekadar angka statistik ia adalah pengalaman pahit rakyat di setiap transaksi.

Pendapatan yang Tidak Bergerak ke Mana-Mana

Di tengah kenaikan harga, pendapatan masyarakat justru stagnan. Upah minimum naik tidak sebanding dengan inflasi, sementara banyak pekerja informal tidak memiliki perlindungan pendapatan sama sekali. Di sektor pertanian dan UMKM, keuntungan menurun karena biaya produksi meningkat, tetapi harga jual tidak bisa dinaikkan. Hasilnya, rakyat bekerja lebih keras namun hasilnya tetap sama atau bahkan lebih sedikit. Ketika pendapatan stagnan, setiap kenaikan harga menjadi beban yang sangat berat.

Biaya Hidup Melejit, Negara Mengaku Stabil

Sementara rakyat berjuang mengelola kebutuhan harian, narasi pemerintah sering kali menyatakan bahwa kondisi ekonomi masih stabil dan terkendali. Namun stabilitas makro tidak relevan jika tidak diterjemahkan ke dalam kemampuan rakyat membeli kebutuhan pokok. Ketika harga naik tetapi pendapatan tidak berubah, stabilitas itu tidak berarti apa-apa bagi kehidupan nyata.

You Might Also Like

Revitalisasi Pasar Jailolo, Partai X: Bukti Ekonomi Rakyat Maju Jika Anggarannya Tepat!
KPK Sita Aset Pejabat, Partai X: Kalau Rakyat yang Peras, Langsung Masuk Sel Tanpa Proses Panjang!
Kisah Antono Bojonegoro Lapor Prabowo Karena Diperas Pajak Hingga RP10 Miliar, Partai X: Negara Itu Melayani, Bukan Memeras!
Lansia dan Difabel Dapat MBG, Partai X: Rakyat Butuh Aksi Nyata, Bukan Janji!

Negara tidak boleh terlena dengan angka ketika rakyat sedang menanggung beban paling nyata.

Rakyat Menjadi Korban Paling Besar

Keluarga berpenghasilan rendah harus memilih antara membeli beras atau membeli lauk; antara membayar listrik atau biaya sekolah; antara menabung atau bertahan hidup. Kesulitan ini memperlebar ketimpangan sosial dan meningkatkan risiko kemiskinan baru. Rakyat tidak punya ruang untuk spekulasi ekonomi—mereka hanya ingin hidup dengan layak, tetapi kondisi membuat itu semakin sulit.

Krisis tidak memukul semua orang secara setara; rakyat kecil selalu yang paling berat menanggungnya.

Solusi: Kebijakan Ekonomi yang Benar-Benar Melindungi Rakyat

Untuk keluar dari situasi harga naik dan pendapatan stagnan, negara perlu mengambil langkah cepat dan berorientasi pada rakyat. Pertama, stabilisasi harga pangan harus dilakukan melalui penguatan distribusi, transparansi stok, dan pengawasan ketat terhadap rantai pasok agar tidak dipenuhi spekulan. Kedua, pemerintah harus memperbaiki kebijakan upah dengan mempertimbangkan biaya hidup riil, bukan hanya angka formal dari pertumbuhan ekonomi. Ketiga, dukungan bagi UMKM dan sektor informal harus ditingkatkan agar pendapatan masyarakat bisa bertumbuh sejalan dengan kebutuhan. Keempat, subsidi tepat sasaran perlu diperluas mencakup energi, pangan, dan layanan dasar, memastikan rakyat tidak terpuruk oleh fluktuasi harga. Kelima, negara harus memastikan transparansi kebijakan ekonomi sehingga publik dapat ikut mengawasi dan mendorong perbaikan berkelanjutan.

Krisis ekonomi tidak dapat diselesaikan dengan retorika hanya bisa diatasi dengan keberpihakan nyata terhadap rakyat.

Kesimpulan: Keadilan Ekonomi Dimulai dari Kemampuan Rakyat untuk Bertahan Hidup

Harga-harga yang terus naik dan pendapatan yang stagnan adalah peringatan bahwa sistem ekonomi belum bekerja untuk semua orang. Jika rakyat terus menanggung beban krisis, maka arah pembangunan perlu dikoreksi. Negara punya tanggung jawab moral dan konstitusional untuk memastikan rakyat dapat hidup dengan layak.

Keadilan ekonomi dimulai dari satu hal sederhana: rakyat tidak boleh dibuat menderita di tengah pertumbuhan yang diklaim membaik.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Deforestasi Mengalir, Banjir Bandang Menghantam, Korupsi Menguap
Next Article Mensos Sebut Pihak Penting untuk Pemulihan Ekonomi Sumatra Pasca-Bencana, Kepentingan Rakyat Utama!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

PPHN Pastikan Pembangunan Berkelanjutan, Partai X: Pembangunan Itu Harus Rakyat, Bukan Proyek!

October 20, 2025
Pemerintah

Yasonna Akui Penulisan Sejarah 1965 Bertentangan, Partai X: Kalau Tahu, Kenapa Dibiarkan Puluhan Tahun?

May 22, 2025
Pemerintah

Kepahlawanan Abad 21: Melindungi Rakyat dan Menegakkan Keadilan

November 17, 2025
Pemerintah

MBG Basi, Partai X: Dapur SPPG Cari Enaknya, Rakyat Terabaikan!

October 22, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.