beritax.id – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengajak generasi muda berperan aktif memperkuat diplomasi digital. Diplomat Ahli Madya Direktorat Informasi dan Media Kemlu RI, Margaretha Puspita, menegaskan bahwa anak muda adalah kunci dalam menyebarkan narasi positif tentang Indonesia di ruang maya.
“Teman-teman dari kalangan muda bukan hanya bagian dari strategi diplomasi digital Indonesia, tetapi kalian adalah strateginya itu sendiri,” kata Margaretha dalam seminar
“Peran Engagement Publik dalam Diplomasi Digital Indonesia” di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Selasa (28/10/2025).
Ia menilai publik kini bukan lagi objek komunikasi pemerintah, tetapi bagian langsung dari strategi diplomasi itu sendiri. Dengan kreativitas dan literasi digital yang kuat, anak muda bisa mengisi ruang digital dengan konten positif sesuai kepentingan nasional.
Margaretha menekankan, generasi muda memegang peran ganda sebagai produsen dan konsumen informasi. Dengan demografi muda mencapai 20 persen populasi, mereka bisa menjadi digital ambassadors yang memperkuat pengaruh Indonesia di dunia maya.
Partai X: Anak Muda Harus Punya Peran Nyata
Menanggapi hal itu, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute Prayogi R. Saputra menyebut diplomasi digital tak boleh berhenti pada kampanye tagar.
Menurutnya, anak muda harus diberi ruang untuk menjadi duta bangsa dengan karya nyata, bukan hanya postingan.
“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
Kalau anak muda hanya dijadikan alat promosi, itu bukan pelayanan, tapi pemanfaatan,” tegas Prayogi.
Ia menilai, negara harus memfasilitasi generasi muda agar memiliki akses teknologi, pendidikan, dan kesempatan setara dalam industri digital. “Anak muda bukan sekadar target sosialisasi, tapi pelaku pembangunan digital,” ujarnya.
Prinsip dan Solusi Partai X: Digitalisasi untuk Kemandirian Bangsa
Partai X menegaskan prinsip bahwa teknologi harus berpihak pada rakyat dan kedaulatan bangsa. Diplomasi digital seharusnya memperkuat citra Indonesia sekaligus memperluas peluang ekonomi bagi generasi muda.
Partai X menawarkan solusi konkret agar diplomasi digital tak sekadar jargon:
- Mendorong literasi digital berkeadilan, agar akses dan pemahaman teknologi menjangkau semua daerah.
- Membangun pusat kreativitas digital rakyat, yang menampung ide dan inovasi anak muda untuk kepentingan nasional.
- Mendorong kolaborasi diplomasi digital lintas sektor, melibatkan pelajar, santri, petani muda, hingga pelaku UMKM.
- Menjamin keamanan digital nasional, agar kedaulatan informasi Indonesia tetap terjaga dari pengaruh luar.
“Anak muda harus jadi duta bangsa di dunia maya, tapi negara wajib jadi pelindung dan pendidik digital mereka,” pungkas Prayogi.



