beritax.id — Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyoroti tiga akar masalah utama stagnasi Indonesia menuju negara maju. Dalam peringatan Waisak Nasional di Parlemen, Cak Imin menyebut keserakahan, kebencian, dan kebodohan sebagai biang derita bangsa.
Menurutnya, sumber daya alam dan manusia terus terkikis oleh kerakusan pejabat yang mengorbankan kepentingan jangka panjang bangsa Indonesia. Ia menilai salah kelola sumber daya telah menyebabkan kekayaan Indonesia justru mengalir keluar negeri.
Partai X: Negara Seperti Bus, Jangan Biarkan Bensin Diambil Negara Lain
Merespons pernyataan tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute Prayogi R Saputra mengibaratkan negara seperti bus besar milik rakyat. Menurutnya, bus itu bisa mogok jika bensin sumber daya dihisap habis oleh tangan-tangan asing atau pejabat rakus.
“Kalau bensin bus diborong orang, ya jangan harap bisa jalan jauh. Rakyat hanya jadi penumpang tersesat,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa tugas negara ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Itu amanat utama, bukan membagi-bagi kekayaan kepada korporasi.
Partai X juga menyoroti kritik Cak Imin soal menurunnya relevansi ilmu dan nilai agama dalam arah pembangunan nasional. Pemerintah seharusnya menjadikan ilmu pengetahuan dan nilai-nilai agama sebagai kompas kebijakan, bukan sekadar ornamen seremoni.
Menurut prinsip Partai X, pemajuan bangsa harus berbasis pada pengetahuan yang adil dan nilai hidup yang berpihak pada rakyat. Negara gagal maju bukan karena miskin, tapi karena tidak mengelola kemewahan dengan cerdas dan bermoral.
Jangan Salah Urus, Jangan Serahkan Tambang Pada Tangan Tak Bertanggung Jawab
Prayogi mengingatkan agar pemerintah tidak lagi menyerahkan tambang kepada pihak yang hanya berpikir laba dan kuasa. Kekayaan tambang bukan hadiah kekuasaan, tetapi amanah generasi.
“Jika tambang dikuasai segelintir orang, maka rakyat hanya kebagian debu. Negara hanya jadi penyedia izin,” tegasnya.
Partai X menyerukan reformasi total tata kelola sumber daya alam Indonesia. Negara harus kembali menjadi tuan rumah, bukan buruh di negerinya sendiri. Pemerintah harus mengembalikan fungsi negara sebagai pelindung dan pengatur sumber daya, bukan makelar asing.
“Sudah cukup kita jadi negara pengirim bahan mentah. Saatnya nilai tambah diolah untuk rakyat sendiri,” kata Prayogi.
Partai X menekankan bahwa bangsa ini tidak kekurangan emas, tapi kekurangan visi dan keberanian berpihak pada rakyat. Pemerintah harus menyalakan ulang mesin akal sehat dan hati nurani dalam menjalankan mandatnya. Jika tidak, bus bernama Indonesia bisa mogok. Bukan karena rusak, tapi karena bensinnya sudah diborong pihak lain.