Oleh: Rinto Setiyawan
beritax.id – Bangsa ini tengah terbaring lemah, menggigil oleh panas ketidakpastian, kehilangan arah, dan diserang oleh berbagai penyakit struktural. Bila negara adalah tubuh, maka saat ini ia sedang mengalami multi-organ failure, kerusakan pada sistem hukum, politik, ekonomi, sosial, budaya, dan bahkan spiritual. Yang kita butuhkan kini bukan sekadar pemimpin politik, tetapi dokter negara: mereka yang mampu membaca diagnosa bangsa secara utuh dan menyusun terapi sistemik yang menyelamatkan.
Lantas, siapa dokter negara itu?
Mereka bukanlah politisi karbitan yang hanya mengejar elektabilitas, bukan pula birokrat yang sekadar menjalankan rutinitas. Dokter negara adalah negarawan sejati, mereka yang memiliki kapasitas merumuskan, sekaligus merawat struktur ketatanegaraan bangsa secara holistik. Mereka hadir bukan hanya dengan niat baik, tetapi dengan pengetahuan kenegaraan, keberanian moral, dan keahlian manajerial tingkat tinggi.
Situasi Indonesia hari ini bukan hanya sakit ringan, melainkan dalam status gawat darurat konstitusional. Struktur ketatanegaraan kita penuh tambal sulam. Rakyat tidak memiliki kanal resmi dalam struktur kekuasaan. Lembaga-lembaga tinggi negara mengalami erosi kepercayaan. Korupsi merajalela. Hukum diperdagangkan. Pemilu menjadi pasar modal, bukan instrumen demokrasi. Rakyat seperti kehilangan haknya sebagai pemilik sah rumah besar bernama Indonesia.
Seperti dalam dunia medis, kesalahan diagnosis menyebabkan terapi salah arah. Kita terlalu sering mengganti menteri, program, bahkan presiden, tanpa pernah menyentuh akar masalah: desain besar sistem ketatanegaraan yang cacat. Maka, solusinya bukan sekadar reshuffle kabinet, tetapi revisi struktur negara secara fundamental, dengan mengembalikan kedaulatan sepenuhnya ke tangan rakyat.
Rakyat adalah pemilik tubuh bangsa ini. Namun hari ini, mereka malah dijadikan pasien yang disalahkan: ketika miskin, dibilang malas; ketika protes, dibilang makar; ketika melek, dibilang provokator. Padahal, rakyat tidak pernah diajak mendesain rumahnya sendiri.
Kita butuh dokter negara yang tahu bahwa penyakit bangsa ini tak bisa disembuhkan dengan kosmetik birokrasi. Kita butuh tindakan radikal, bukan dalam arti kekerasan, tetapi dalam keberanian untuk membedah sistem hingga ke akar-akarnya, menyusun ulang cetak biru tata negara dengan asas keadilan, keberlanjutan, dan keberpihakan terhadap rakyat.
Dokter negara sejati akan memimpin operasi besar ini dengan membentuk tim dokter spesialis:
- Dokter spesialis otak: kaum intelektual yang akan menyusun arah pikir dan rasionalitas kebijakan,
- Dokter spesialis hati: kaum agama dan spiritual yang menjadi nurani dan penjaga moral kebangsaan,
- Dokter spesialis tulang: kaum TNI dan Polri sebagai penjaga ketahanan dan ketertiban nasional,
- Dokter spesialis penyakit dalam: kaum budaya dan adat istiadat yang menjaga imunitas sosial dan kearifan lokal bangsa.
Hanya dengan kerja tim lintas disiplin seperti ini, operasi penyelamatan negara bisa berhasil. Dan hanya negarawan sejati yang bisa memimpin tim tersebut secara arif, adil, dan visioner.
Kini, Indonesia sedang menunggu.
Menunggu siapa yang cukup waras untuk menyadari bahwa negara ini sedang sekarat.
Menunggu siapa yang cukup berani untuk turun tangan menjadi dokter bangsa.
Dan menunggu siapa yang cukup jujur untuk mengakui bahwa kita tidak baik-baik saja.
Rinto Setiyawan adalah Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia (IWPI), Anggota Majelis Tinggi Partai X, dan Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute.