By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Tuesday, 23 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Di Tengah Bencana, Prabowo Didorong Jadi Presiden Seumur Hidup, Rakyat Jadi Penonton
Pemerintah

Di Tengah Bencana, Prabowo Didorong Jadi Presiden Seumur Hidup, Rakyat Jadi Penonton

Diajeng Maharani
Last updated: December 23, 2025 11:53 am
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Di saat berbagai wilayah di Indonesia masih bergulat dengan bencana alam, krisis ekonomi rumah tangga, dan ketidakpastian penghidupan, ruang publik justru diramaikan oleh wacana yang menjauh dari kebutuhan rakyat. Pernyataan yang mendorong Presiden Prabowo Subianto untuk menjabat “seumur hidup” mencuat di tengah situasi darurat kemanusiaan, memunculkan pertanyaan besar tentang arah prioritas negara: mengurus rakyat atau mengurus kekuasaan.

Alih-alih fokus pada pemulihan korban bencana, stabilitas harga, dan perlindungan kelompok rentan, diskursus pejabat kembali berputar pada durasi kekuasaan dan konsolidasi pemerintahan. Dalam kondisi ini, rakyat kembali diposisikan sebagai penonton, bukan subjek utama dalam penyelenggaraan negara.

Bencana Nyata, Sensasi yang Menyertainya

Bencana alam yang terjadi di berbagai daerah seharusnya menjadi alarm keras bagi negara untuk hadir secara penuh. Namun yang muncul justru narasi politis yang tidak sensitif terhadap penderitaan warga. Wacana presiden seumur hidup bukan hanya keliru secara konstitusional. Tetapi juga menunjukkan adanya disorientasi empati dan krisis kepekaan pejabat terhadap kondisi riil rakyat.

Ketika warga kehilangan rumah, lahan, dan mata pencaharian. Negara seharusnya mempercepat bantuan dan pemulihan, bukan membiarkan panggung publik dipenuhi puja-puji kekuasaan.

Demokrasi Terpinggirkan, Rakyat Kehilangan Suara

Munculnya wacana perpanjangan atau pengabadian kekuasaan di tengah krisis memperlihatkan kecenderungan berbahaya: normalisasi pengabaian prinsip demokrasi. Diskursus semacam ini mempersempit ruang partisipasi rakyat dan menggeser makna kedaulatan rakyat menjadi sekadar formalitas elektoral.

Jika dibiarkan, pola ini akan memperkuat jarak antara penguasa dan rakyat. Di mana kebijakan lahir dari kepentingan pejabat, bukan dari kebutuhan masyarakat luas.

You Might Also Like

Kasus Kematian Mahasiswa UKI: 39 Saksi Diperiksa, Keadilan Jangan Dibiarkan Samar!
Merespon Ultimatum Presiden Prabowo ke DJBC: Ahli dan Kuasa Hukum Pajak dan Kepabeanan-Cukai Tegaskan Peran Strategis Menjaga Efisiensi Fiskal
Demonstrasi di Gedung DPR Ricuh, Partai X: Barikade Beton Dijaga, Rakyat Dibiarkan Terluka!
Sri Mulyani Tunda Rilis Kinerja APBN! Partai X: Apakah Transparansi Kemenkeu Mulai Kembali?

Tanggapan Partai X: Negara Jangan Kehilangan Arah

Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa negara tidak boleh kehilangan kompas moral dan konstitusionalnya.

“Tugas negara itu jelas ada tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ketika rakyat sedang menghadapi bencana dan kesulitan hidup. Maka tugas utama negara adalah hadir dan bekerja, bukan membuka ruang bagi wacana kekuasaan yang menjauh dari konstitusi,” tegas Rinto.

Ia mengingatkan bahwa demokrasi bukan sekadar prosedur lima tahunan. Tetapi mekanisme untuk memastikan kekuasaan tetap tunduk pada kehendak dan kepentingan rakyat.

Partai X memandang bahwa pembiaran terhadap narasi “presiden seumur hidup” adalah bentuk normalisasi kultus kekuasaan yang berbahaya. Sejarah menunjukkan bahwa pengagungan berlebihan terhadap figur sering kali berujung pada pelemahan institusi, pembungkaman kritik, dan pengabaian hak-hak warga negara.

Negara yang kuat bukanlah negara dengan pemimpin tak tergantikan, melainkan negara dengan sistem yang adil, transparan, dan berpihak pada rakyat.

Solusi dan Rekomendasi Partai X

Sebagai bentuk tanggung jawab dan keberpihakan pada rakyat, Partai X menawarkan sejumlah solusi konkret:

  1. Penegasan Batas Kekuasaan Konstitusional
    Menolak segala bentuk wacana yang bertentangan dengan UUD 1945, termasuk perpanjangan masa jabatan dan pengabadian kekuasaan dalam bentuk apa pun.
  2. Prioritas Penanganan Bencana Berbasis Rakyat
    Mengalihkan fokus anggaran dan energi negara pada pemulihan korban bencana, rehabilitasi lingkungan, dan jaminan penghidupan warga terdampak.
  3. Penguatan Etika Pejabat Publik
    Mendorong standar etika yang melarang pejabat menggunakan ruang bencana dan penderitaan rakyat sebagai panggung atau pencitraan kekuasaan.
  4. Partisipasi Publik yang Bermakna
    Membuka ruang dialog dan pengawasan rakyat dalam setiap pengambilan kebijakan strategis agar negara kembali berpijak pada realitas lapangan.
  5. Reorientasi Fungsi Negara
    Mengembalikan orientasi negara sebagai pelindung dan pelayan rakyat, bukan alat konsolidasi pejabat.

Partai X menegaskan di tengah bencana dan kesulitan rakyat, demokrasi dan konstitusi tidak boleh menjadi korban berikutnya. Negara harus kembali pada mandat dasarnya bekerja untuk rakyat, bukan mengorbankan rakyat demi kekuasaan.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Indonesia Emas 2026 dan Agenda Pemulihan Kedaulatan Rakyat
Next Article Jaksa Ungkap Siasat Nadiem Makarim Mundur, Pengelolaan Perusahaan Harus Transparan!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

BI dengan Pemerintah Bagi Beban Bunga, Partai X: Rakyat Tetap Jadi Korban!

September 4, 2025
Seputar Pajak

Purbaya Tunda Pajak Toko Online, Partai X: Rakyat Butuh Pemulihan Nyata!

September 29, 2025
Ekonomi

Trans Jatim Terancam Setop, Partai X: Pemangkasan TKD, Rakyat yang Kena!

November 11, 2025
Pernyataan bahwa butuh satu tahun untuk migrasi karena aplikasi lama masih harus dirawat, justru menunjukkan bahwa transisi tidak dirancang secara sistemik
Seputar Pajak

Migrasi CoreTax: Ketika Transisi Dianggap Bukan yang Utama, Kepercayaan Jadi Korban Pertama

June 26, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.