By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Monday, 30 June 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Dengan Konstitusi Langit ala Cak Nun, Oligarki Mustahil Tumbuh!
Pemerintah

Dengan Konstitusi Langit ala Cak Nun, Oligarki Mustahil Tumbuh!

Diajeng Maharani
Last updated: June 28, 2025 7:33 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
Jika kita menilik wajah negara hari ini, kata "oligarki" menjadi momok yang menghantui setiap denyut demokrasi kita
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
(Ketua Umum IWPI, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute)

beritax.id – Jika kita menilik wajah negara hari ini, kata “oligarki” menjadi momok yang menghantui setiap denyut demokrasi kita. Rakyat yang katanya berdaulat, justru terpinggirkan oleh segelintir elite ekonomi dan elite partai politik. Seolah-olah, negeri ini hanya panggung dagang kuasa segelintir orang. Namun, bagi Cak Nun (Emha Ainun Nadjib), semua itu sebenarnya sudah bisa diprediksi, sebab negara ini dibangun tanpa jiwa, tanpa kesucian batin, dan tanpa “konstitusi langit”.

Contents
Lima Tahapan Spiritualitas BangsaRumah Bersama, Bukan Mesin Kekuasaan

Cak Nun menyebut bahwa Konstitusi Langit bukan sekadar rumusan pasal dan ayat yang tertulis, melainkan wujud nilai spiritual dan kesadaran kolektif rakyat yang menjadi pondasi sejati. Dalam Konstitusi Langit, kedaulatan bukan di tangan elite atau partai, tetapi kembali kepada pancer: rakyat itu sendiri.

Konsep Sedulur Papat Limo Pancer, yang berakar dalam falsafah Jawa, juga menjadi kerangka penting. Di situ, pancer adalah jiwa utama, dan dalam konteks negara, pancer adalah rakyat. Sedangkan empat saudara yang lain (sedulur papat) terdiri dari:

  • Kaum intelektual sebagai otak
  • Kaum agama dan spiritual sebagai hati
  • Kaum TNI dan Polri sebagai tulang
  • Kaum budaya dan adat istiadat sebagai darah dan daging

Keempatnya harus sinergi, melingkupi pancer (rakyat) dan saling menjaga, bukan saling menguasai. Negara hanya kokoh jika seluruh elemen ini bekerja dalam harmoni, bukan dalam kerangkeng oligarki.

Lima Tahapan Spiritualitas Bangsa

Selanjutnya, Cak Nun juga sering menekankan lima tahapan spiritual sebuah bangsa: Kudus, Salam, Mukmin, Muhaimin, dan Aziz.

  • Kudus, artinya suci — bangsa harus menata niatnya dengan tulus demi kemaslahatan rakyat, bukan nafsu berkuasa.
  • Salam, artinya aman — negara harus menjamin keamanan batin dan lahir rakyat, bukan sekadar keamanan formal.
  • Mukmin, artinya saling percaya — rakyat dan pemerintah harus membangun kepercayaan yang kokoh.
  • Muhaimin, artinya pemelihara — negara harus mampu memelihara keberlangsungan rakyat, lingkungan, dan peradaban.
  • Aziz, artinya agung — bangsa yang telah melewati tahap-tahap ini akan menjadi bangsa yang mulia, berwibawa di mata dunia.

Namun, untuk bisa mencapai derajat “Aziz”, kita memerlukan manusia-manusia yang siddiq (jujur dan sungguh-sungguh). Dalam penjelasan Cak Nun, sifat siddiq berarti kesungguhan penuh yang melahirkan kejujuran. Dari sini, lahir amanah — tanggung jawab dan kepercayaan yang dijaga sepenuh jiwa.

You Might Also Like

Garuda & Citilink Diskon Tiket Pesawat 14%! Partai X: Rakyat Diuntungkan?
Layanan Kesehatan Gratis dari Polri, Partai X: Jangan Sekali Seminggu, Tapi Sepanjang Tahun!
IWPI Adakan Webinar Nasional: Lonceng Kematian di Pengadilan Pajak oleh Menteri Keuangan?
Soemitro dan Prabowo, Formula Baru? Partai X: Jangan Gabungkan Teori Lama Demi Justifikasi Kuasa!

Lalu lahir tabligh, yakni kemampuan menyampaikan gagasan dan kebenaran kepada masyarakat luas. Jika ketiganya berjalan, muncullah fathonah, yaitu kecerdasan yang tidak hanya cerdas akal, tetapi juga cerdas spiritual, mampu membaca tanda-tanda zaman, memetakan masa depan, dan menemukan algoritma perubahan.

Dengan gabungan sifat-sifat itu, bangsa akan punya kepekaan untuk menangkap “frekuensi langit” — konsep ideal tata negara yang berakar pada nilai luhur, spiritualitas, dan keberpihakan total kepada rakyat. Negara yang dibangun dengan Konstitusi Langit ala Cak Nun tidak akan melahirkan oligarki. Sebab, oligarki lahir dari keserakahan, kedangkalan spiritual, serta ketidakmampuan menangkap tanggung jawab hakiki kepada rakyat.

Rumah Bersama, Bukan Mesin Kekuasaan

Bagi Cak Nun, jika bangsa ini ingin benar-benar berdaulat, maka negara harus dirancang ulang bukan sekadar sebagai “mesin partai politik”, tetapi sebagai rumah bersama yang kudus, aman, saling percaya, dirawat, dan akhirnya menjadi bangsa agung (Aziz). Rumah ini berdiri di atas fondasi kejujuran (siddiq), kepercayaan (amanah), komunikasi kebenaran (tabligh), dan kecerdasan total (fathonah). Dan pancer-nya, pusat jiwa rumah itu, tidak lain adalah rakyat.

Maka, Dengan Konstitusi Langit ala Cak Nun, Oligarki Mustahil Tumbuh! Sebab setiap inci negara dibangun dengan kesucian, bukan keserakahan. Dibangun dengan cinta, bukan ambisi. Dibangun oleh manusia berjiwa negarawan, bukan sekadar pencari kekuasaan.

Sekarang, tinggal kita: apakah kita siap menjadi eksekutor gagasan langit ini? Atau kita akan terus jadi penonton yang puas di pinggir panggung? Saatnya kita memilih, menjadi pancer yang memimpin perubahan, atau sekadar debu di kaki oligarki.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Dalam tulisan beliau "Hidup Itu Wajib Perang", Cak Nun mengajarkan bahwa segala yang kita jalani ini adalah medan tempur Cak Nun: Hidup Adalah Perang! Saatnya Kita Berjuang Mewujudkan Konstitusi Langit
Next Article Cak Nun Kesambet Konstitusi Langit

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Ormas Palak THR? Partai X Desak Pemerintah Tindak Tegas Tanpa Pandang Bulu!

March 27, 2025
Ekonomi

Partai X Soroti: Liburan Usai, Saham Kembali! Tapi Rakyat Masih Bingung Mau Nabung atau Nanggung Hidup

April 9, 2025
Pendidikan

Program Barak ala Dedi Dikecam KPAI, Partai X: Disiplin Boleh, Tapi Jangan Ganti Sekolah dengan Barikade!

May 19, 2025
Pemerintah

Ahok Disebut ‘Bacot’ dan ‘Pahlawan Kesiangan’! Partai X: Fokus Bongkar Korupsi, Bukan Saling Serang!

April 8, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.