By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Sunday, 14 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Sosial > Dari Ekosistem Jadi Ekskavator: Nasib Hutan Indonesia Hari Ini
Sosial

Dari Ekosistem Jadi Ekskavator: Nasib Hutan Indonesia Hari Ini

Diajeng Maharani
Last updated: December 11, 2025 11:47 am
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Hutan Indonesia dulu menjadi ruang hidup yang kaya, teduh, dan mempersatukan ribuan spesies. Namun belakangan ini, suara kicau burung tergantikan oleh deru ekskavator. Apa yang dulu menjadi benteng ekologi kini berubah menjadi lahan proyek yang tidak pernah tidur. Pembukaan hutan berlangsung cepat, masif, dan sering kali tidak terpantau, sementara pemulihan berlangsung sangat lambat jika bukan sekadar janji tanpa waktu. Hutan berubah bukan karena waktu, tetapi karena keputusan.

Di banyak wilayah, hutan dilepas demi perkebunan monokultur atau tambang yang menjanjikan pertumbuhan ekonomi cepat. Padahal nilai hutan jauh melampaui keuntungan jangka pendek: ia mengatur iklim, menjaga air tanah, dan menjadi kantong keanekaragaman hayati dunia. Namun logika ekonomi ekstraktif yang mendominasi kebijakan membuat ekosistem tak lagi dilihat sebagai ruang hidup, melainkan sebagai angka dalam neraca investasi. Ketika investasi menjadi dalih utama, ekologi selalu kalah.

Kerusakan yang Tak Terlihat, Tapi Menghancurkan

Tidak semua kerusakan hutan tampak di permukaan. Ada kerusakan yang tidak difoto, tidak viral, dan tidak masuk berita. Misalnya: berkurangnya mata air desa, hilangnya sumber pangan masyarakat adat, meningkatnya suhu lokal, dan migrasi satwa liar ke pemukiman karena habitatnya menghilang. Kerusakan semacam ini merambat perlahan namun pasti dan sering kali baru terasa ketika sudah terlambat. Hutan yang rusak tidak hanya hilang; ia membawa bencana bersama kepergiannya.

Regulasi yang Kendor, Pengawasan yang Kerap Mangkir

Berbagai regulasi lingkungan sering kali tidak disertai dengan pengawasan yang memadai. Izin yang dikeluarkan tidak selalu sejalan dengan kapasitas kontrol di lapangan. Bahkan, dalam beberapa kasus, aturan justru dibuat semakin ramah bagi kegiatan ekstraktif, sementara sanksi bagi pelanggar sering tidak memberi efek jera. Ketika aturan lunak dan pengawasan lemah, kerusakan menjadi keniscayaan.

Masyarakat lokal adalah pihak pertama yang merasakan dampak hilangnya hutan. Banjir bandang menggulung desa, longsor menutup akses jalan, mata pencaharian berbasis hutan hilang satu per satu. Ironisnya, suara mereka jarang terdengar dalam proses pengambilan keputusan seolah mereka hanya penonton dari masa depan yang dirampas. Kerusakan hutan adalah bencana sosial sebelum menjadi bencana ekologis.

Solusi: Menata Ulang Pengelolaan Hutan agar Ekosistem Kembali Menjadi Prioritas

Untuk mengembalikan fungsi hutan sebagai ruang hidup, bukan sekadar ruang eksploitasi, langkah-langkah strategis harus dilakukan. Pertama, kebijakan perizinan harus diperketat melalui kajian ekologis independen, serta memperhatikan kapasitas lingkungan jangka panjang. Kedua, pengawasan di lapangan perlu diperkuat dengan teknologi dan keterlibatan masyarakat lokal sebagai penjaga langsung kawasan hutan. Ketiga, negara harus memberikan perlindungan hukum yang nyata bagi masyarakat adat serta mengakui hak kelola tradisional mereka yang terbukti menjaga hutan secara berkelanjutan. Keempat, aktivitas tambang dan perkebunan di kawasan bernilai ekologis tinggi harus dibatasi, dihentikan, atau dipulihkan sesuai tingkat kerusakan. Kelima, orientasi pembangunan harus mengutamakan keberlanjutan, bukan hanya mengejar angka pertumbuhan yang mengorbankan generasi mendatang.

You Might Also Like

Prabowo Beri Arahan MBG, Partai X: Rakyat Butuh Aksi Nyata, Bukan Perencanaan!
Ketika Tim Pajak Menolak Bukti, Bukan Karena Salah, Tapi Karena Tidak Legalisir – Tanpa Dasar Hukum yang Jelas, yang Berakibat Cacat Substansi.
Katanya Bencana Alam, Padahal Ulah Kebijakan Penguasa
Tarif Trump Menghantam! Partai X: Respons Pemerintah Boleh Cepat, Tapi Harus Tepat Sasaran!

Dengan langkah-langkah tersebut, hutan dapat kembali menjadi ekosistem hidup — bukan medan ekskavator tanpa batas.

Kesimpulan: Hutan Tidak Bisa Digantikan oleh Apa pun

Saat ekskavator menggantikan ekosistem, yang hilang bukan hanya pepohonan. Yang hilang adalah keseimbangan iklim, ruang hidup masyarakat, dan warisan generasi mendatang. Indonesia tidak kekurangan perangkat hukum yang kurang adalah keberpihakan yang tegas terhadap kelestarian. Jika hutan hilang, bangsa ikut kehilangan masa depannya. Hutan bukan lahan cadangan; ia adalah kehidupan itu sendiri.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Anwar Usman Dilaporkan ke MKMK, Buat Keputusan yang Tidak Merugikan Rakyat!
Next Article Beban Hidup Rakyat Berat, Kebijakan Ekonomi Harus Dievaluasi Total

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Koalisi Sipil Somasi Pemerintah, Partai X: Revisi KUHAP Jangan Korbankan Keadilan!

November 18, 2025
Pemerintah

Kesalahan Sistem Negara: Kaum Spiritual Malah Menyembah “Uang”

May 21, 2025
Pertemuan itu membahas penguatan kerja sama strategis sektor energi, hilirisasi industri, dan transisi menuju ekonomi rendah karbon.
Ekonomi

Transisi Energi Didorong Pemerintah, Partai X: Rakyatnya Masih Miskin Energi, Bukan Rendah Karbon!

July 3, 2025
Dalam tulisan beliau "Hidup Itu Wajib Perang", Cak Nun mengajarkan bahwa segala yang kita jalani ini adalah medan tempur
Pemerintah

Cak Nun: Hidup Adalah Perang! Saatnya Kita Berjuang Mewujudkan Konstitusi Langit

June 28, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.