By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Saturday, 6 September 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Berita Terkini > Cak Nun: Tubuh Indonesia Sakit Parah, Sri Mulyani Mencari ‘Darah’ Asing
Berita Terkini

Cak Nun: Tubuh Indonesia Sakit Parah, Sri Mulyani Mencari ‘Darah’ Asing

beritaX
Last updated: September 5, 2025 8:03 am
By beritaX
Share
5 Min Read
SHARE

Oleh : Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X
Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

Contents
Kepala yang TertutupOrgan yang MalfungsiPenyakit yang Tidak DisadariDarah yang DiperasSri Mulyani sebagai Pencari DarahElit Partai Politik sebagai ParasitTubuh yang Hidup Semu

beritax.id – Indonesia hari ini ibarat tubuh manusia yang sedang sakit parah. Analogi ini berulang kali disampaikan budayawan Emha Ainun Najib, atau Cak Nun. Dari luar, tubuh bangsa ini masih tampak hidup: berjalan, berbicara, bahkan berdandan. Namun sejatinya, tubuh ini sekarat. Organ-organ vitalnya tidak berfungsi, kepalanya kehilangan kendali, dan darah kehidupannya dipaksa mengalir dengan cara yang tidak sehat.

Kepala yang Tertutup

Dahulu, bangsa ini memiliki kepala yang sehat, MPR (Majelis Permusyawaratan Rakyat) sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. MPR berfungsi sebagai pusat kesadaran, penglihatan, dan pendengaran bangsa. Namun sejak Amandemen UUD 1945 ketiga tahun 2001, kepala itu ditutup.
Kini, kepala bangsa ini tidak bisa melihat aspirasi rakyat, tidak bisa mendengar jeritan penderitaan. Tubuh berjalan tanpa arah, tanpa kendali, kehilangan pengendali sejatinya.

Organ yang Malfungsi

Di dalam tubuh, organ-organ vital kini ikut rusak.

  • Jantung yaitu Presiden dan kabinet yang mestinya memompa kehidupan, kini malfungsi. Presiden, yang seharusnya hanya pelayan rakyat, berubah menjadi pusat kekuasaan.
  • Paru-paru yaitu DPR yang mestinya menyaring udara kotor dan memberi oksigen demokrasi, kini ikut sakit. Bukannya membersihkan, justru mencemari aliran darah politik.
  • Hati dan limpa yaitu aparat hukum dan lembaga pengawas yang mestinya menyaring racun, kini keropos. Racun kekuasaan dibiarkan menyebar ke seluruh tubuh bangsa.
  • Ginjal yaitu Kemenkeu/DJP yang semestinya sebagai penyaring dan pengatur aliran darah. Apabila fungsi ginjal gagal maka dibutuhkan utang.

Seharusnya, tubuh bangsa bisa sehat jika organ-organ ini bekerja harmonis. Namun kenyataannya, kini tubuh Indonesia sakit parah.

Penyakit yang Tidak Disadari

Cak Nun pernah mengingatkan: tubuh bangsa ini sakit keras, tetapi tidak sadar dirinya sakit. Karena tidak tahu sakitnya apa, bangsa ini tidak tahu dokter siapa yang harus dituju. Lebih tragis lagi, tubuh ini kini seakan lupa bahwa ia sebenarnya sedang sakit parah.

You Might Also Like

2.000 Wajib Pajak Jadi Sasaran Kemenkeu, Partai X: Jangan Bebani Dunia Usaha!
SUN Laris Manis: Pemerintah Raih Rp28 Triliun, Partai X Soroti Beban Rakyat
Showcase UMKM Sawit Digelar! Partai X: Peluang Emas atau Hanya Sekadar Pameran?
Danantara Diluncurkan, Partai X Curiga! Rakyat Untung atau Buntung? 

Darah yang Diperas

Mengapa tubuh ini masih bisa bergerak? Karena ada darah yang terus dipompa: pajak rakyat.

Direktorat Jenderal Pajak memeras setiap tetes darah rakyat, bahkan di tengah krisis. Darah inilah bahan bakar tubuh negara. Tetapi karena jantung sudah rusak, aliran darah tidak sehat. Bukan menghidupi organ, justru memperpanjang penderitaan.

Sri Mulyani sebagai Pencari Darah

Di titik ini, Menteri Keuangan berperan seperti dokter vampir. Sri Mulyani menjadi pencari darah, tidak hanya dari rakyat, tetapi juga dari luar. Ia mencari pinjaman, utang, dan instrumen keuangan internasional untuk menopang tubuh yang sekarat ini.

Infus biru dari luar yaitu utang luar negeri yang dipasang ke tubuh bangsa. Tubuh yang malfungsi pun tampak segar sesaat. Namun ini bukan kehidupan alami, melainkan ketergantungan. Tubuh hanya hidup karena darah rakyat yang diperas dan transfusi asing yang dipasang. Hal ini membuktikan Indonesia sakit parah.

Elit Partai Politik sebagai Parasit

Lebih tragis lagi, tubuh bangsa yang sakit parah ini justru menjadi pesta bagi elit partai politik. Mereka bukan organ vital, melainkan parasit. Mereka menikmati darah rakyat dan cairan infus asing, seakan-akan menjadi raja di atas tubuh yang lumpuh.

Tubuh bangsa menderita, rakyat lemah, tetapi elit parpol bersenang-senang. Mereka duduk nyaman di tengah tubuh yang sekarat, tanpa merasa bersalah semakin membuat Indonesia sakit.

Tubuh yang Hidup Semu

Indonesia hari ini adalah tubuh yang hidup semu, hanya bergerak karena aliran darah rakyat yang terus diperas. Tanpa kepala (MPR sebagai pemegang kedaulatan tertinggi), tanpa organ sehat, dan tanpa kesadaran akan sakitnya sendiri, bangsa ini terus berjalan ke arah kehancuran.

Cak Nun benar: bangsa ini sudah sakit parah, tapi tidak tahu sakitnya apa, tidak tahu dokter siapa yang harus dituju.

Jika tubuh ini ingin sehat kembali, ia harus sadar dulu bahwa ia sakit, lalu mengembalikan kepala sebagai pengarah, memperbaiki organ-organ yang rusak, dan memastikan darah rakyat mengalir untuk kehidupan, bukan diperas untuk menopang sistem yang sekarat.

Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Rinto Setiyawan: Cukup Sudah, Kedaulatan Harus Kembali ke Tangan Rakyat
Next Article Demo WNI di Luar Negeri, Partai X: Brave Pink Suara Hati Rakyat!

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Berita Terkini

Gugatan UU Jaminan Produk Halal ke MK: Tantangan terhadap Kebebasan Konsumen dan Prinsip Keadilan

March 25, 2025
Berita Terkini

Jalan Daerah Terabaikan, Partai X: Perhatikan Rakyat Jangan Hanya Kekuasaan!

July 15, 2025
Berita TerkiniPemerintah

Poin-poin Kasus LPEI! Partai X: Siapa yang Harus Bertanggung Jawab?

March 8, 2025
Berita Terkini

Usulan Tes Narkoba dan Kejiwaan bagi Kapolres, Partai X Soroti Transparansi dan Akuntabilitas Polri

March 19, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.