By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 3 September 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Cak Nun: Hanya Revolusi Ketatanegaraan Luar Biasa yang Bisa Hentikan Kebocoran Kekayaan Negara
Pemerintah

Cak Nun: Hanya Revolusi Ketatanegaraan Luar Biasa yang Bisa Hentikan Kebocoran Kekayaan Negara

Diajeng Maharani
Last updated: July 15, 2025 8:27 am
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum Ikatan Wajib Pajak Indonesia
Anggota Majelis Tinggi Partai X
Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Budayawan Emha Ainun Nadjib atau yang akrab disapa Cak Nun kembali melontarkan kritik tajam tentang kondisi bangsa Indonesia. Dalam berbagai forum, Cak Nun menegaskan bahwa masalah Indonesia bukan sekadar masalah teknis birokrasi atau sekadar urusan ganti pemimpin. Lebih dari itu, Indonesia sedang menghadapi persoalan mendasar kerusakan sistemik dalam struktur ketatanegaraan yang penuh celah.

Contents
Celaka Sistemik, Bukan Sekadar OknumRevolusi Damai Ketatanegaraan, Bukan KekerasanKembalikan Kedaulatan

Menurut Cak Nun, undang-undang di Indonesia sengaja dirancang dengan banyak “lubang tikus”, celah hukum yang memungkinkan kekayaan negara mengalir ke kantong segelintir elite. Celah ini diciptakan dengan dalih hukum modern, namun pada kenyataannya mempersulit rakyat dan menguntungkan mereka yang punya akses kuasa.

“Undang-undang sengaja dibuat penuh celah, supaya rakyat susah, supaya mereka yang berkuasa mudah mengambil bagian. Akhirnya, kekayaan negara bocor ke mana-mana,” ujar Cak Nun dalam salah satu refleksinya.

Cak Nun mengibaratkan kondisi negara seperti rumah besar yang penuh retakan dan lubang. Seharusnya, rumah itu bisa melindungi seluruh penghuninya, menyediakan keamanan, kenyamanan, serta menjaga kesejahteraan. Namun, lubang-lubang tikus yang dibiarkan membuat rumah itu kehilangan fungsi aslinya.

Celaka Sistemik, Bukan Sekadar Oknum

Banyak pihak masih menganggap kebocoran negara terjadi karena “oknum”. Narasi ini terus didorong agar publik tidak menuntut perubahan sistem. Padahal, menurut Cak Nun, kerusakan ini sudah bersifat sistemik, bukan sekadar ulah individu.

“Kalau lubang-lubangnya tetap dibiarkan, betapapun kita ganti pemimpin, hasilnya akan sama saja. Karena masalahnya bukan siapa presidennya, tapi bagaimana sistem itu dibangun,” tegas Cak Nun.

You Might Also Like

Rapat TNI Hadapi Era Teknologi, Partai X: Jangan Sampai Rakornis Jadi Rutinitas Kosong!
Presiden Panggil Menteri Bahas Krisis Global, Partai X: Dunia Ribut, Tapi Masalah di Dapur Rakyat Tak Kunjung Dibahas!
6 Perusahaan Diperiksa soal Beras Subsidi, Partai X Ingatkan, Jangan Sampai Rakyat Dijadikan Alibi Keuntungan Kartel!
IWPI: “Bantu Rakyat” adalah Narasi Menyesatkan dari Kemenkeu?

Revolusi Damai Ketatanegaraan, Bukan Kekerasan

Cak Nun tidak menyerukan revolusi berdarah atau kudeta kekuasaan. Yang beliau maksud adalah revolusi damai ketatanegaraan: pembenahan total struktur konstitusi agar kedaulatan benar-benar kembali ke tangan rakyat.

Langkah-langkah konkret yang bisa dilakukan, di antaranya:
1. Menyusun ulang desain ketatanegaraan yang memisahkan tegas fungsi negara dan pemerintah, sehingga rakyat tetap memiliki kontrol penuh.

2. Merevisi undang-undang dan aturan yang selama ini menjadi sarang “lubang tikus”.

3. Membentuk Dewan Kenegarawanan sebagai “arsitek” moral dan hukum, yang berisi orang-orang jujur, nasionalis murni, dan terbukti tidak terlibat dalam perusakan bangsa.

4. Mengadakan musyawarah nasional yang melibatkan empat pilar bangsa: kaum intelektual, agama/spiritual, TNI/Polri, serta budaya/adat, yang benar-benar mewakili rakyat.

Kembalikan Kedaulatan

Kedaulatan negara seharusnya ada di tangan rakyat, sebagaimana tertuang dalam Pasal 1 Ayat (2) UUD 1945. Namun, dalam praktiknya, kedaulatan itu telah dirampas oleh elite partai politik, oligarki, dan berbagai kelompok kepentingan yang bersembunyi di balik partai politik.

Jika revolusi ketatanegaraan luar biasa tidak segera dilakukan, rakyat akan terus menanggung beban. Pajak naik, harga kebutuhan pokok melonjak, layanan publik semakin mahal dan sulit diakses, sementara para elite terus hidup mewah.

“Jangan terus-menerus biarkan rakyat mendorong mobil rusak bernama negara ini. Kalau mesinnya tidak diturunkan dan diperbaiki, selamanya rakyat hanya jadi kuli pendorong,” tutur Cak Nun.

Penutup

Indonesia memerlukan pemimpin berjiwa besar yang mau mendengar, mau belajar, dan berani memimpin revolusi damai ketatanegaraan. Sebab tanpa perubahan mendasar, rakyat hanya akan menjadi penonton di tanah airnya sendiri, menunggu giliran tertindas di bawah reruntuhan “rumah bocor” bernama negara.

Kini saatnya kita tidak lagi hanya marah atau mengeluh. Kini saatnya kita semua bergerak bersama: menuntut, merancang, dan mengeksekusi revolusi ketatanegaraan agar kedaulatan benar-benar kembali ke tangan rakyat.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Cak Nun: Revolusi Ketatanegaraan Luar Biasa, BUMN Untung Besar, Bayi Lahir Dapat Rp10 Juta!
Next Article Istana Bilang Tarif 32% Tak Terkait BRICS, Partai X: Kalau Semua Dibilang Tak Terkait, Apa Sebenarnya yang Diurus?

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Warga Pati Bahas Sudewo di KPK, Partai X: Suara Rakyat Harus Menang!

September 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah kembali menunda pengumuman hasil revisi Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024.
Ekonomi

Revisi Permendag Belum Juga Muncul, Partai X: Aturan Ditunda, Pedagang Kecil Terus Jadi Korban Spekulasi!

June 26, 2025
Ikatan Wajib Pajak Indonesia (IWPI) kembali bersuara lantang menyoal masa depan keadilan perpajakan di Indonesia.
Seputar Pajak

IWPI Adakan Webinar Nasional: Lonceng Kematian di Pengadilan Pajak oleh Menteri Keuangan?

June 28, 2025
Pemerintah

Pelantikan Pejabat Baru, Partai X: Ganti Orang Boleh, Tapi Jangan Biarkan Sistemnya Tetap Busuk!

May 27, 2025
Pemerintah

Yusril Sebut Tak Ada Batas 4 Pulau, Partai X: Kalau Tak Jelas, Kenapa Dipindah Diam-Diam?

June 17, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.