beritax.id – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menegaskan kearifan lokal adalah benteng menghadapi ancaman paham radikal. Direktur Pencegahan BNPT RI, Irfan Idris, menyatakan menjaga dan menghidupkan kearifan lokal adalah kewajiban bersama seluruh elemen masyarakat. Menurutnya, nilai luhur yang terjaga dapat menjadi penangkal ideologi menyimpang yang kerap memicu tindakan terorisme.
Irfan menjelaskan bahwa terorisme sering muncul dari rasa ketidakadilan, kekecewaan, atau keterasingan. Penyebab ini diperparah oleh kurangnya interaksi sosial dan pengaruh negatif lingkungan. BNPT mendorong komunikasi aktif di keluarga dan lingkungan untuk mencari solusi bersama, sehingga masalah tidak disimpan sendiri.
Partai X Tekankan Fungsi Negara untuk Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, mengingatkan bahwa tugas negara ada tiga yaitu melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Menurutnya, upaya pencegahan radikalisme harus terukur dan nyata, bukan sekadar seremonial.
Prayogi menilai kearifan lokal memang penting, tetapi kebijakan negara harus memastikan perlindungan nyata bagi seluruh warga. “Keamanan tidak cukup dengan jargon atau acara budaya. Rakyat butuh perlindungan konkret dari ancaman teror,” tegasnya.
Prinsip Partai X dalam Pencegahan Radikalisme
Partai X memandang negara sebagai entitas yang mengelola kewenangan secara efektif, efisien, dan transparan demi kedaulatan, keadilan, serta kesejahteraan rakyat. Pemerintah adalah amanah dari rakyat, sehingga kebijakan keamanan harus mengutamakan kepentingan publik.
Negarawan sejati, menurut Partai X, harus visioner dan memastikan kebijakan pencegahan radikalisme tidak mengorbankan hak dasar warga.
Politik adalah upaya dan bentuk perjuangan untuk mendapatkan kewenangan dan menjalankannya secara efektif, efisien, dan transparan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat.
Solusi Partai X: Pendekatan Komprehensif dan Berkelanjutan
Partai X mendorong strategi pencegahan radikalisme dengan melibatkan pendidikan politik yang sehat di sekolah, kampus, dan komunitas. Program ini harus mengedepankan literasi kebangsaan, keterlibatan tokoh lokal, dan penguatan ekonomi masyarakat.
Selain itu, pemerintah wajib menyalurkan anggaran secara transparan untuk program pencegahan, memastikan laporan pertanggungjawaban terbuka untuk publik. Kolaborasi lintas sektor, termasuk tokoh adat, pemuka agama, akademisi, dan aparat keamanan, perlu diperkuat untuk mencegah infiltrasi paham radikal.
Partai X menegaskan bahwa keamanan nasional tidak boleh dibangun di atas proyek simbolis. Negara harus hadir dengan kebijakan yang melindungi, melayani, dan mengatur rakyat secara adil.