By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Thursday, 11 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Berita Terkini > Banjir Sumatra Justru Hujan yang Disalahkan, Padahal Hutan yang Dihabisi
Berita TerkiniPemerintah

Banjir Sumatra Justru Hujan yang Disalahkan, Padahal Hutan yang Dihabisi

Diajeng Maharani
Last updated: December 11, 2025 11:41 am
By Diajeng Maharani
Share
5 Min Read
SHARE

beritax.id – Banjir bandang dan longsor yang meluluhlantakkan Sumatra khususnya kawasan Tapanuli Raya kembali menyingkap pola lama yang tak pernah diputus saat bencana datang, pejabat buru-buru menyalahkan cuaca ekstrem, seolah semua ini adalah kehendak alam yang tak bisa dihindari. Padahal laporan riset menunjukkan bahwa kerusakan ini bukan hanya karena hujan. Ini adalah puncak dari krisis ekologis akibat hilangnya hutan, pembukaan lahan besar-besaran, dan konsesi industri yang menggerus bukit serta hulu DAS hutan Bukit Barisan selama bertahun-tahun.

Di wilayah Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah, dan Sibolga, banjir bandang membawa kayu gelondongan dalam jumlah besar bukti visual yang tak mungkin terbantahkan bahwa hulu sedang rusak parah. Hujan hanya “pemicu”, bukan penyebab.

Hutan Hilang, Investasi Masuk, Bencana Tak Terhindarkan

Laporan menunjukkan hilangnya lebih dari 1,4 juta hektare hutan dalam satu dekade di Sumatera, khususnya untuk tambang, PLTA, geothermal, dan kebun sawit. Ekosistem Batang Toru yang menjadi penyangga hidrologis Tapanuli menjadi salah satu yang paling tergerus akibat izin perusahaan besar.

Ketika hujan ekstrem datang, lereng yang sudah dipotong untuk jalan tambang, bendungan PLTA, dan eksplorasi industri kehilangan daya ikat. Tanah jenuh, longsor terjadi, sungai tersumbat material, dan saat bendungan alami jebol, air bah menghantam desa-desa sebagai debris flow mematikan.

Namun sebagian pejabat tetap menolak mengaitkan kerusakan hutan dan banjir besar. Hujan disalahkan, pola pikir ekologis diabaikan, korporasi tetap aman.

Sunyi di Media, Padahal Korban Melonjak

Yang membuat publik makin geram: minimnya liputan televisi nasional. Padahal laporan mencatat lebih dari 600 jiwa meninggal, ratusan hilang, dan hampir 600 ribu pengungsi tersebar di Aceh, Sumut, dan Sumbar.

You Might Also Like

Bawaslu Awasi Kampanye dengan AI, Partai X: Etika Digital Wajib Dijaga!
Lonjakan Harga Emas, Partai X: Rakyat Kena Mahal, Bukan Hanya Perhiasan!
Presiden Prabowo Siapkan 300 Ha Sport Center, Partai X: Pastikan untuk Rakyat, Bukan Pejabat!
Gedung Kopdes Merah Putih, Partai X: Lahan Rakyat Jangan Jadi Proyek Pejabat Daerah!

Ketika bencana serupa terjadi di Jawa, pemerintah bergerak cepat dan media hadir 24 jam. Namun tragedi Sumatera dianggap “biasa”, cukup ditangani daerah. Akibatnya, kebutuhan bantuan mendesak tidak terpenuhi. Di beberapa wilayah, warga terpaksa menjarah makanan karena tidak ada bantuan selama berhari-hari simbol paling telanjang dari gagalnya negara hadir.

Prayogi R. Saputra: Negara Tidak Boleh Menyalahkan Alam Atas Kegagalannya

Menanggapi situasi ini, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R. Saputra, memberikan kritik tegas:

“Tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Tapi dalam bencana Sumatera, ketiganya tidak terlihat. Negara sibuk mencari alasan, bukan mencari solusi. Rakyat dibiarkan menanggung akibat dari kebijakan yang merusak hutan.”

Prayogi menekankan bahwa menyalahkan hujan adalah bentuk pengalihan tanggung jawab. Bencana ini adalah hasil dari pilihan kebijakan, bukan fenomena alam murni.

“Jika hutan habis karena izin negara, maka bencana adalah tanggung jawab negara. Tidak boleh ada pejabat yang cuci tangan.”

Solusi Partai X: Menghentikan Siklus Bencana Ekologis

Sebagai respon, Partai X merumuskan solusi konkrit yang berpihak kepada rakyat dan berbasis pemulihan ekosistem:

  1. Moratorium total izin baru di hulu DAS dan zona rawan. Seluruh izin tambang, PLTA, geothermal, dan perkebunan besar di kawasan rawan longsor harus ditinjau ulang dan dibekukan bila terbukti merusak.
  2. Audit independen atas semua perusahaan yang disebut dalam laporan
    Tim independen—bukan internal pemerintah—harus memeriksa tujuh perusahaan yang diduga memicu kerusakan lingkungan.
  3. Penetapan otomatis Bencana Nasional untuk korban massal
    Jika korban lebih dari 100 jiwa lintas kabupaten, status nasional harus langsung diberlakukan tanpa menunggu keputusan penguasa.
  4. Distribusi bantuan real-time dan terbuka
    Seluruh alokasi bantuan harus transparan melalui dashboard publik untuk mencegah korupsi dan penahanan logistik.
  5. Restorasi hutan Bukit Barisan sebagai penyangga ekologis utama
    Penanaman kembali harus menggunakan pola restorasi ekologis, bukan sekadar penanaman ulang untuk formalitas.
  6. Sanksi tegas untuk pejabat yang menyalahgunakan izin atau menutupi data
    Partai X mendorong penegakan hukum tanpa pandang bulu.

Penutup: Rakyat Tidak Boleh Terus Dikorbankan

Bencana Sumatera membuktikan satu hal: selama negara membiarkan hutan habis dan menutupi kesalahan dengan menyalahkan hujan, rakyat akan selalu menjadi korban.

Partai X menegaskan bahwa negara harus kembali kepada mandat dasarnya:
melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur dengan benar—bukan membiarkan bencana terjadi berulang kali.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Membedakan Peran Pemimpin dan Negara sebagai Pilar Demokrasi Sehat
Next Article Namun yang terlihat jelas satu hal yang paling menyakitkan jeritan rakyat tidak berbanding lurus dengan kehadiran negara. Jeritan Rakyat Akibat Bencana, Justru Pemerintah Menutup Mata

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Mendagri Larang Kepala Daerah Pamer Mewah, Partai X: Rakyat Sudah Susah!
Pemerintah

Mendagri Larang Kepala Daerah Pamer Mewah, Partai X: Rakyat Sudah Susah!

September 4, 2025
Pemerintah

Komnas HAM Ingatkan Polri Soal Affan, Partai X: Keadilan Jangan Dihilangkan!

September 2, 2025
Pemerintah

Saat Pancasila Tidak Menjadi Fondasi, Rakyat yang Paling Terluka

November 25, 2025
Pemerintah

Survei Nilai Positif, Partai X Tekankan Konsistensi Penegakan Hukum

November 22, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.