beritax.id — Kondisi bangsa hari ini menunjukkan gejala keletihan moral dan kepemimpinan yang semakin dalam. Banyak pejabat hanya menjadi penguasa, bukan negarawan. Mereka sibuk mempertahankan jabatan, bukan memperjuangkan kepentingan rakyat. Padahal, arah perjalanan bangsa bergantung pada kualitas jiwa para pemimpinnya.
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan pentingnya menghidupkan kembali nilai Pancasila dalam setiap sendi kepemimpinan nasional. “Tugas negara itu tiga loh melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat,” ujarnya.
Menurutnya, tanpa jiwa Pancasila, pemimpin hanya menjadi pengelola kekuasaan, bukan penjaga masa depan bangsa.
Krisis Nilai di Tubuh Kepemimpinan Nasional
Realitas hari ini menunjukkan banyak pejabat yang kehilangan arah moral. Kekuasaan dijadikan tujuan, bukan sarana pengabdian. Akibatnya, kebijakan publik sering menjauh dari kepentingan rakyat dan lebih berpihak pada kelompok tertentu.
Rinto menilai, bangsa ini menghadapi krisis keteladanan. “Banyak pejabat yang terjebak dalam rutinitas birokrasi tanpa semangat kenegarawanan,” katanya.
Padahal, semangat kenegarawanan adalah fondasi utama untuk menegakkan keadilan dan menjaga persatuan bangsa. Bangsa yang sehat bukan hanya ditandai oleh ekonomi yang tumbuh, tapi oleh moral pemimpinnya yang kuat dan berjiwa Pancasila.
Prinsip Partai X: Negarawan Adalah Pelayan Rakyat, Bukan Penguasa
Menurut Prinsip Partai X, kekuasaan adalah amanah rakyat, bukan alat untuk memperkaya diri atau kelompok. Negarawan sejati harus mampu berpikir untuk rakyat, merasa bersama rakyat, dan bertindak demi rakyat. Rinto Setiyawan menegaskan, pejabat publik wajib menempatkan Pancasila bukan sebagai slogan, tetapi sebagai pedoman operasional dalam bekerja.
Pancasila harus menjadi sistem nilai yang hidup dan diterapkan dalam setiap kebijakan negara. “Negarawan sejati tidak diukur dari jabatan, tetapi dari keberanian menjaga keadilan dan keberpihakan kepada rakyat,” tegasnya.
Solusi Partai X: Membangun Kepemimpinan Berjiwa Pancasila
Sebagai langkah konkret, Partai X menawarkan tiga solusi untuk membangun kembali kepemimpinan berjiwa Pancasila:
- Revolusi Etika Pemerintahan Nasional.
Pendidikan harus menanamkan nilai moral, bukan sekadar strategi merebut kekuasaan. Setiap kader wajib lulus uji integritas. - Sekolah Negarawan di Setiap Daerah.
Program pendidikan kepemimpinan berbasis nilai Pancasila perlu dikembangkan untuk mencetak generasi pemimpin yang bijak dan melayani. - Kode Etik Kenegarawanan Nasional.
Setiap pejabat publik wajib tunduk pada kode etik berbasis nilai Pancasila dan diawasi secara independen oleh Dewan Etika Bangsa.
Menurut Partai X, solusi ini adalah langkah strategis untuk mengembalikan roh Pancasila sebagai sumber moral dan arah kebijakan negara.
Penutup: Rakyat Butuh Negarawan, Bukan Sekadar Politisi
Rinto Setiyawan menegaskan, bangsa yang sehat lahir dari pemimpin yang berjiwa Pancasila dan berhati rakyat. “Kalau pemimpin kehilangan jiwa Pancasila, maka negara kehilangan arah,” katanya tegas.
Ia menekankan, pejabat publik harus kembali menjadi pelayan rakyat, bukan penguasa rakyat.
Bagi Partai X, kebangkitan bangsa tidak dimulai dari proyek besar, tapi dari jiwa negarawan yang tulus mengabdi. Dengan kepemimpinan yang berjiwa Pancasila, Indonesia bisa pulih, kuat, dan berdaulat atas dirinya sendiri.



