beritax.id – Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengajak para pemimpin dunia memperkuat kembali peran lembaga WTO, IMF, dan Bank Dunia. Ia menilai langkah ini penting agar satu atau dua negara tidak semena-mena dalam konflik dagang.
Said menyebut ketidakjelasan pasca perang tarif AS-China berdampak besar pada sistem perdagangan global. Ia menyoroti pasifnya negara-negara dunia yang enggan membawa kebijakan tarif AS ke WTO.
Kritik Partai X: Jangan Melupakan Kelembagaan Nasional
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mempertanyakan urgensi mengurusi lembaga internasional saat lembaga dalam negeri tak kunjung diperkuat. Ia menilai, sebelum bicara global, negara harus lebih dulu menata institusi dalam negeri agar tidak rapuh.
“Kalau DPR bicara WTO dan IMF, tapi tak benahi BPK, KPK, dan MA, itu hanya kamuflase penguasa,” tegas Rinto.
Menurutnya, negara ini justru terlalu sering menjadikan panggung internasional sebagai tempat pencitraan. Padahal, tata kelola nasional belum menjamin keadilan sosial dan perlindungan rakyat dari sistem ekonomi yang timpang.
Kelembagaan Nasional Adalah Benteng Kedaulatan
Berdasarkan prinsip Partai X, negara wajib memastikan keberadaan lembaga publik yang independen, transparan, dan berpihak kepada rakyat. Mengurus lembaga internasional harus ditopang kredibilitas kelembagaan nasional terlebih dahulu.
Rinto menegaskan, selama DPR belum menuntaskan reformasi birokrasi, memperkuat pengawasan anggaran, dan menekan korupsi legislatif, maka seruan global itu tidak lebih dari panggung basa-basi.
“Kita seperti bicara etika kepada dunia, tapi lupa bercermin pada rapuhnya rumah sendiri,” ucapnya.
Solusi Partai X: Reformasi Lembaga dari Akar hingga Etika
Partai X menawarkan solusi dengan memperkuat kelembagaan nasional melalui program Sekolah Negarawan. Melalui pendekatan berbasis nilai, integritas, dan partisipasi rakyat, institusi negara harus diisi oleh kader yang visioner dan bersih.
Negara juga wajib menyusun ulang peta relasi lembaga berdasarkan kepentingan rakyat, bukan kompromi penguasa. Setiap lembaga harus diukur melalui indikator keberpihakan, akuntabilitas, dan efektivitas pelayanan publik.
Partai X menegaskan bahwa tantangan global bukan alasan untuk mengabaikan reformasi kelembagaan dalam negeri. Bila penguasa terus mengejar pengaruh global sambil menutup mata pada carut-marut nasional, maka rakyatlah yang terus dirugikan.
Sudah saatnya negara berbenah dari dalam. Bangun kembali kepercayaan rakyat dengan institusi publik yang bekerja, bukan sekadar tampil di forum dunia.