beritax.id – Dalam konferensi pers nasional, Adil Amrullah adik dari budayawan dan intelektual bangsa Cak Nun menyampaikan seruan moral tentang kondisi bangsa. Ia menilai kekuasaan hari ini telah kehilangan arah dan jiwa, menjauh dari amanat rakyat serta nilai ilahiah.
“Negara ini kehilangan jiwa. Kita membicarakan hukum tanpa keadilan, pembangunan tanpa kemanusiaan, dan berjalan tanpa ruh,” ujar Adil, mengutip pesan Cak Nun.
Ia menegaskan perlunya Dewan Negara, bukan sebagai oposisi maupun lembaga tandingan, melainkan ruh kolektif bangsa yang berfungsi sebagai penunjuk arah moral dan kebangsaan. Dewan Negara itu, menurut gagasan Cak Nun, mestinya berdiri di atas empat pilar yaitu kaum intelektual, kaum agama, TNI/Polri, dan kaum budaya. Empat pilar inilah yang diharapkan mampu menjadi penjaga akal sehat, nurani, keamanan, dan jati diri bangsa.
“Kalau bukan sekarang kita menyuarakan panggilan hati ini, kapan lagi? Kalau bukan kita yang menjaga Indonesia, lalu siapa?” tutup Adil penuh penekanan.
Prinsip Partai X: Rakyat Adalah Raja
Partai X dalam prinsipnya menyatakan bahwa negara tidak sama dengan pemerintah. Pemerintah hanyalah sebagian kecil dari rakyat yang diberi mandat untuk mengelola kebijakan. Rakyatlah pemilik sejati kedaulatan, sementara pejabat hanyalah pelayan rakyat.
“Politik adalah perjuangan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat,” tegas dokumen resmi Partai X. Karena itu, kegagalan sistemik yang membuat rakyat menderita menuntut adanya koreksi struktural agar negara kembali berpijak pada Pancasila, konstitusi, dan suara rakyat.
Solusi: Jalan Penyembuhan Bangsa
Sejalan dengan gagasan Dewan Negara, Partai X menawarkan 10 poin penyembuhan bangsa sebagai solusi praktis dan konstitusional:
- Musyawarah Kenegarawanan Nasional bersama empat pilar bangsa untuk merancang struktur ketatanegaraan baru.
- Amandemen Kelima UUD 1945 yang mengembalikan kedaulatan sepenuhnya ke tangan rakyat.
- Pembentukan MPRS Sementara guna mengawal transisi dan mengesahkan amandemen.
- Pemisahan tegas negara dan pemerintah, agar negara tetap kokoh meski rezim berganti.
- Pemaknaan ulang Pancasila sebagai pedoman operasional, bukan sekadar slogan.
- Pembubaran partai politik yang gagal mendidik rakyat, disertai verifikasi ulang.
- Reformasi hukum berbasis kepakaran untuk memastikan keadilan sejati.
- Transformasi birokrasi digital guna memutus rantai korupsi.
- Pendidikan moral dan politik berbasis Pancasila di sekolah-sekolah.
- Optimalisasi media milik negara untuk menyebarkan nilai Pancasila dan kesadaran ideologi ke seluruh lapisan rakyat.
Sebagaimana disampaikan Adil Amrullah, berpadu dengan prinsip dan solusi yang ditawarkan Partai X. Tujuannya sama: mengembalikan kedaulatan ke tangan rakyat, memastikan keadilan, serta menyelamatkan bangsa dari krisis jiwa dan arah.