beritax.id – Ketua Badan Aspirasi Masyarakat (BAM) DPR RI Ahmad Heryawan mendukung tuntutan Aliansi Pengemudi Online Bersatu (APOB) yang meminta potongan biaya layanan aplikasi ojek online diturunkan dari 15 persen menjadi 10 persen. Menurutnya, beban potongan yang kini mencapai 20 persen setelah ditambah iuran jaminan sosial sangat memberatkan pengemudi. Heryawan menilai penurunan potongan tidak akan mengurangi keuntungan perusahaan aplikator mengingat volume transaksi harian yang besar. Selain soal potongan, APOB juga menyoroti kebijakan paket hemat yang merugikan pengemudi serta mendorong desentralisasi tata kelola kemitraan. BAM berjanji mengundang pihak aplikator, kementerian terkait, dan BPJS Ketenagakerjaan untuk membahas solusi melalui forum grup diskusi.
Kritik Partai X
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa problem potongan tinggi bukan sekadar soal teknis bisnis, tetapi menyangkut langsung kehidupan rakyat. Ia menekankan, tugas negara hanya tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jika negara membiarkan aplikator memotong pendapatan pengemudi terlalu besar, maka negara abai terhadap amanah tersebut. Rakyat pekerja daring bukan hanya angka dalam sistem, tetapi tulang punggung ekonomi keluarga. Ketika potongan diturunkan, kehidupan mereka akan lebih layak, biaya sekolah anak lebih terjangkau, dan dapur tetap mengepul.
Prinsip Partai X
Partai X berpandangan bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan negara, sementara pemerintah hanyalah pelayan rakyat. Politik, dalam pandangan Partai X, adalah perjuangan untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan rakyat, bukan sekadar menjaga kepentingan korporasi besar. Sejahtera berarti rakyat mampu memenuhi kebutuhan dasar seperti pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan penghidupan yang layak. Negarawan sejati adalah mereka yang memastikan kebijakan benar-benar berpihak pada rakyat, termasuk para pengemudi ojek online yang berjasa menggerakkan roda ekonomi sehari-hari.
Solusi Partai X
Partai X menawarkan solusi konkret untuk menyelesaikan masalah potongan ojol secara adil. Pertama, perlu ada regulasi pemerintah yang membatasi potongan aplikator agar tidak melebihi angka wajar. Kedua, kemitraan antara aplikator dan pengemudi harus transparan, dengan tata kelola sebagian diserahkan ke daerah agar aspirasi cepat terserap. Ketiga, transformasi birokrasi digital penting untuk memastikan setiap transaksi tercatat jelas sehingga tidak ada manipulasi sepihak dari aplikator. Keempat, negara perlu mengawasi program jaminan sosial agar tidak menambah beban berlebihan bagi pengemudi. Kelima, pendidikan berbasis Pancasila harus mengingatkan bahwa pekerja daring berhak atas keadilan sosial sebagaimana diamanatkan konstitusi. Dengan solusi ini, potongan turun bukan hanya janji, melainkan langkah nyata untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat.
Penutup
Dukungan BAM DPR terhadap aspirasi pengemudi online patut diapresiasi, tetapi langkah itu harus ditindaklanjuti dengan keputusan yang berpihak pada rakyat. Potongan layanan yang tinggi selama ini menekan kesejahteraan pengemudi, sementara aplikator tetap untung besar. Partai X menegaskan, turunnya potongan adalah salah satu cara sederhana namun berdampak besar bagi kehidupan rakyat pekerja. Negara wajib hadir melindungi, melayani, dan mengatur agar kesejahteraan rakyat tercapai. Potongan turun berarti hidup rakyat naik, dan itu harus menjadi komitmen bersama demi keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.