beritax.id – Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya menyatakan Presiden Prabowo Subianto memberikan surat ucapan terima kasih kepada lima menteri. Surat itu disampaikan pasca perombakan kabinet yang mengganti sejumlah posisi strategis. Dalam unggahan resmi, Teddy mengaku bertemu dengan para menteri untuk menyerahkan surat langsung dari Presiden.
Lima menteri yang menerima surat adalah Budi Gunawan, Sri Mulyani, Budi Arie Setiadi, Dito Ariotedjo, dan Abdul Kadir Karding. Presiden menyampaikan apresiasi atas kontribusi mereka selama menjabat di Kabinet Merah Putih. Teddy menyebut surat itu bentuk penghargaan Presiden kepada mereka yang telah menyelesaikan tugas negara.
Prabowo menunjuk Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan, Mukhtarudin sebagai Menteri P2MI, dan Fery Juliantono sebagai Menteri Koperasi. Untuk posisi Menko Polhukam dan Menpora, Presiden menunjuk Sjafrie Sjamsoeddin sebagai pelaksana ad interim.
Partai X: Surat Bukan Jawaban Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menilai ucapan terima kasih lewat surat tidak menyelesaikan persoalan rakyat. “Tugas negara itu tiga loh, melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat,” tegasnya. Menurut Partai X, rakyat saat ini lebih butuh kepastian hukum, perlindungan ekonomi, dan keadilan sosial daripada simbol ucapan.
Surat ucapan terima kasih kepada pejabat yang diganti, menurut Partai X, hanya mencerminkan budaya. Di saat rakyat menghadapi harga pangan tinggi, pengangguran meningkat, dan pelayanan publik melemah, yang dibutuhkan bukan basa-basi. Rakyat ingin kepastian bahwa negara bekerja untuk kepentingan mereka, bukan sekadar menghormati pejabat.
Prinsip Partai X: Negara untuk Semua
Prinsip Partai X menegaskan bahwa rakyat adalah pemilik kedaulatan, bukan pejabat yang berputar di lingkar kekuasaan. Negara seharusnya menjadi instrumen yang mengatur keadilan, memastikan pelayanan, dan melindungi rakyat dari segala bentuk penindasan.
Partai X menolak praktik kekuasaan yang menjadikan simbol lebih utama daripada substansi. Surat ucapan terima kasih kepada pejabat hanyalah formalitas, sementara rakyat menunggu kebijakan nyata.
Solusi Partai X: Keadilan yang Terjamin
Partai X menawarkan solusi yang lebih nyata daripada sekadar simbol. Pertama, perlunya reformasi menyeluruh dalam kebijakan pelayanan publik, agar hak rakyat terpenuhi. Kedua, pembangunan sistem ekonomi berkeadilan yang tidak hanya menguntungkan pejabat, tetapi juga rakyat. Ketiga, penguatan hukum yang memastikan pejabat bertanggung jawab, bahkan setelah tidak lagi menjabat.
Partai X juga mengusulkan Musyawarah Kenegarawanan Nasional untuk mengevaluasi arah kebijakan negara, bukan sekadar reshuffle kabinet. Reformasi konstitusi melalui amandemen kelima UUD 1945 diperlukan agar kedaulatan rakyat benar-benar menjadi dasar negara, bukan hanya jargon.
Ucapan terima kasih Presiden kepada menteri yang diganti memang penting dalam etika, tetapi rakyat menuntut lebih. Partai X menegaskan, rakyat tidak butuh sekadar surat simbolis, tetapi jaminan keadilan, kesejahteraan, dan perlindungan nyata. Negara hanya akan bermakna jika benar-benar melayani rakyat, bukan menghibur pejabat yang berganti jabatan.