beritax.id – Presiden Prabowo Subianto menyatakan ada pihak yang ingin menurunkan kepercayaan rakyat terhadap pemerintah. Pernyataan ini ia sampaikan saat bertemu media di Hambalang, Jawa Barat. Prabowo menilai tantangan itu harus dihadapi melalui dialog dengan berbagai elemen masyarakat. Ia juga menekankan fokus pemerintah pada penciptaan lapangan kerja. Namun, pernyataan itu keluar di tengah gelombang demonstrasi rakyat sejak Agustus lalu.
Demonstrasi meluas akibat kenaikan tunjangan anggota DPR yang dianggap tidak adil di tengah kondisi ekonomi rakyat. Puncaknya, pengemudi ojek online Affan Kurniawan tewas dilindas kendaraan taktis Brimob. Aksi massa juga memicu penjarahan rumah Sri Mulyani dan beberapa anggota dewan. Insiden ini memperdalam jurang kepercayaan antara rakyat dan pemerintah. Dalam kondisi demikian, tudingan Prabowo terhadap pihak tertentu dianggap alibi untuk menutupi kegagalan pemerintah sendiri.
Partai X: Pemerintah Sendiri yang Menurunkan Kepercayaan
Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan tugas negara jelas adanya. Negara wajib melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat dengan adil. Jika rakyat kehilangan kepercayaan, itu bukan ulah pihak luar, melainkan akibat pemerintah sendiri. Kegagalan memenuhi tuntutan rakyat, represifitas aparat, serta ketidakpekaan kebijakan membuat legitimasi pemerintah kian runtuh.
Partai X menegaskan rakyat adalah pemilik kedaulatan. Pemerintah hanyalah pelayan rakyat, bukan penguasa yang bebas bertindak sewenang-wenang.
Rakyat ibarat penumpang dalam bus bernama negara. Pemerintah hanya sopir, sementara arah ditentukan rakyat sebagai pemilik. Saat sopir ugal-ugalan, rakyat berhak mengingatkan bahkan mengganti. Pemerintah yang menuding rakyat justru sedang mengkhianati amanat kekuasaan.
Solusi Partai X untuk Bangsa
Partai X menegaskan solusi penyembuhan bangsa harus berakar pada kedaulatan rakyat. Pertama, perlu Musyawarah Kenegarawanan Nasional melibatkan kaum intelektual, agama, TNI-Polri, dan budaya. Kedua, amandemen kelima UUD 1945 agar kedaulatan kembali ke rakyat. Ketiga, pemisahan jelas antara negara dan pemerintah, sehingga negara tidak runtuh meski rezim gagal. Keempat, pembubaran partai yang gagal mendidik rakyat, dengan verifikasi ulang yang ketat. Kelima, transformasi birokrasi digital untuk memberantas korupsi dan memastikan pelayanan publik akuntabel.
Pernyataan Prabowo yang menyalahkan pihak lain hanyalah bentuk pengalihan masalah. Kepercayaan rakyat tidak turun begitu saja. Rakyat kecewa karena janji tidak ditepati, tuntutan diabaikan, dan keadilan hilang. Partai X menegaskan, jika pemerintah ingin rakyat percaya kembali, hentikan arogansi kekuasaan dan kembalikan orientasi negara pada rakyat. Bukan rakyat yang menurunkan pemerintah, tetapi pemerintah sendiri yang merendahkan rakyat dengan kebijakan dan sikapnya.