beritax.id – Warga Negara Indonesia (WNI) di berbagai negara turun ke jalan menyuarakan protes terhadap kebijakan pemerintah yang dianggap merugikan rakyat. Di Melbourne, Australia, ratusan WNI menggelar demonstrasi bertajuk People Taking Back Power di Federation Square. Mereka membawa poster berwarna pink sebagai simbol brave pink, lambang perlawanan, keberanian, dan harapan dalam menghadapi ketidakadilan. Koordinator Melbourne Bergerak, Ulya Niami Jamson, menyebut keberanian seorang ibu berjilbab pink menjadi inspirasi utama aksi ini. Aksi itu mengingatkan pada peran perempuan dalam gerakan Suara Ibu Peduli yang turut menjatuhkan Soeharto tahun 1998.
Solidaritas Global untuk Keadilan
Demonstrasi serupa juga digelar di Berlin, Jerman, tepatnya di Gerbang Brandenburg, simbol perdamaian dan persatuan bangsa Jerman. Pengunjuk rasa membawa bendera merah putih dan bendera bajak laut One Piece sebagai simbol protes budaya populer. Mereka menuntut dihentikannya brutalitas polisi, melawan pemerintahan tidak adil, serta pembubaran parlemen yang dianggap korup. Herlambang Bayu Aji dari Perhimpunan Masyarakat Indonesia di Jerman menekankan perlunya melawan pengingkaran sejarah oleh pemerintah. Seruan aksi juga menyebar di London melalui poster London Bergerak, menuntut penuntasan kasus kematian sipil akibat aparat represif.
Partai X: Negara Wajib Dengar Suara Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan tugas negara ada tiga: melindungi, melayani, dan mengatur rakyat. Menurutnya, jika negara gagal mendengar suara rakyat, maka legitimasi demokrasi runtuh dan kepercayaan publik makin tergerus. Ia menilai keberanian diaspora di luar negeri menunjukkan kegelisahan rakyat yang tidak bisa terus diabaikan penguasa. Brave pink bukan sekadar warna, melainkan suara hati rakyat yang menolak ketidakadilan dan kesewenang-wenangan negara.
Rakyat adalah pemilik kedaulatan, sementara pejabat hanyalah pelayan yang wajib tunduk pada amanat keadilan dan kesejahteraan. Pancasila harus dijalankan nyata, bukan dijadikan slogan kosong tanpa implementasi dalam kebijakan yang berpihak pada rakyat. Demokrasi yang sehat tidak boleh mengabaikan suara rakyat, baik di dalam negeri maupun di perantauan.
Solusi Partai X: Jalan Keluar dari Krisis
Partai X menawarkan solusi konkret untuk mengatasi krisis kepercayaan dan ketidakadilan yang melahirkan protes rakyat di mana-mana. Pertama, Musyawarah Kenegarawanan Nasional melibatkan tokoh bangsa lintas elemen untuk merumuskan arah kebijakan berlandaskan Pancasila. Kedua, reformasi hukum berbasis kepakaran untuk mencegah pelanggaran HAM, memastikan keadilan berpihak pada kebenaran bukan pada kuasa. Ketiga, digitalisasi birokrasi secara menyeluruh untuk memberantas korupsi serta memastikan anggaran rakyat digunakan secara efisien. Selain itu, pendidikan berbasis Pancasila harus ditanamkan sejak dini untuk membentuk generasi berkarakter negarawan.
Penutup: Suara Rakyat Tak Boleh Dibungkam
Partai X menegaskan bahwa aksi diaspora di luar negeri adalah alarm keras bagi penguasa di dalam negeri. Desakan rakyat yang terangkum dalam simbol brave pink adalah suara hati yang tak bisa direduksi menjadi sekadar tren. Jika negara mengabaikan suara rakyat, baik di tanah air maupun perantauan, maka jurang krisis legitimasi akan semakin dalam. Partai X menyerukan agar pemerintah segera mendengar, merespons, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat sebagai arah baru bangsa.