beritax.id – Audiensi massa aksi BEM Seluruh Indonesia (BEM SI) Jatim dengan pimpinan DPRD Jatim berlangsung alot. Massa mendesak Ketua DPRD Jatim, Musyafak Rouf, hadir langsung di hadapan mereka. Namun aparat hanya memperbolehkan Musyafak tetap di halaman gedung DPRD, dibatasi kawat berduri. Hujan deras mengguyur lokasi, tetapi mahasiswa tetap bertahan. Akhirnya Musyafak menemui massa, meski tetap terhalang kawat berduri.
Mahasiswa menyampaikan 30 tuntutan, yang kemudian dibacakan Musyafak. Mereka menolak jika tuntutan hanya sebatas dibacakan. Massa meminta jaminan bahwa tuntutan disampaikan ke pemerintah pusat. Musyafak pun berjanji mengirimkan surat resmi ke Jakarta. Ia menyebut mayoritas tuntutan berada pada ranah pemerintah pusat dan DPR RI. Sekretariat DPRD Jatim juga memastikan tuntutan dipublikasikan melalui akun resmi DPRD Jatim.
Partai X: Aspirasi Jangan Terhenti di Atas Kertas
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan rakyat kerap dibiarkan terhimpit oleh kebijakan tanpa solusi nyata. Menurutnya, tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Jika aspirasi mahasiswa hanya berakhir di meja birokrasi, maka rakyat tetap menderita. Ia mengingatkan, suara mahasiswa adalah suara rakyat yang harus ditindaklanjuti dengan kebijakan nyata.
Partai X menegaskan prinsip penting: negara adalah rumah, sementara rakyat penghuninya. Tanpa penghuni, rumah kehilangan arti. Karenanya, negara wajib menempatkan rakyat sebagai prioritas. Prinsip ini menolak birokrasi berbelit yang membuat aspirasi rakyat terabaikan. DPRD dan pemerintah harus menghadirkan solusi, bukan sekadar janji.
Solusi Partai X: Tegas, Transparan, dan Progresif
Partai X menawarkan solusi konkrit. Pertama, aspirasi rakyat harus segera ditindaklanjuti dengan mekanisme transparan. Kedua, DPRD dan pemerintah pusat wajib mengurangi hambatan birokrasi. Ketiga, dialog rakyat dengan wakilnya harus terbuka, tanpa sekat kawat berduri. Keempat, kebijakan harus berpihak pada rakyat, bukan kepentingan pejabat.
Audiensi yang alot di Surabaya menunjukkan masih jauhnya jarak antara rakyat dan wakilnya. Partai X menegaskan, suara mahasiswa tidak boleh berhenti di surat resmi. Negara harus hadir dengan keberanian mengeksekusi tuntutan, agar rakyat tidak terus terhimpit oleh kebijakan yang tidak berpihak.