By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Thursday, 3 July 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Reformasi Ketatanegaraan Mendesak! Cak Nun: Negara “Nggateli”, Dikuasai Para Sengkuni
Pemerintah

Reformasi Ketatanegaraan Mendesak! Cak Nun: Negara “Nggateli”, Dikuasai Para Sengkuni

Diajeng Maharani
Last updated: July 2, 2025 8:24 am
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

Oleh: Rinto Setiyawan
Ketua Umum IWPI, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Wakil Direktur Sekolah Negarawan X Institute

beritax.id – Tanggal 7 Juli 2022, saat peresmian Rumah Maiyah Al Manhal di Malang, Jawa Timur, Emha Ainun Nadjib (Cak Nun) menyampaikan sebuah seruan penuh kejujuran dan kepedihan. Dengan linangan air mata, beliau berkata, “Jadi mohon maaf teman-teman sekalian, aku nangis-nangis, karena ngrates atiku ndelok negoro nggateli, ndelok keadaan koyo ngene iki aku sedih nang Gusti Allah.”

Contents
Rumah Bukan Lagi Rusak Tapi Hampir RobohMengapa Reformasi Ketatanegaraan Mendesak?Penutup: Seruan untuk Bangkit

Kata “nggateli” dalam bahasa Jawa berarti menyebalkan, menyakitkan, atau memancing rasa geram. Bagi Cak Nun, negara Indonesia hari ini bukan hanya kehilangan orientasi, tapi juga telah menjadi “negara nggateli”, negara yang menyakiti rakyatnya sendiri, negara yang berjalan di atas kebohongan dan kelicikan.

Lebih lanjut, dalam acara Kenduri Cinta di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, pada 15 September 2018, Cak Nun menumpahkan kritik kerasnya kepada para pemimpin bangsa yang ia sebut Sengkuni. Beliau berkata:

“Kalian ini pemimpin-pemimpin Indonesia, yang mana gak Sengkuni? Terus kalian menjadi Sengkuni atas penderitaan apa? Kamu pernah susah apa hidupmu? Atas nama penderitaan yang bagaimana kamu tega berbuat jahat kepada rakyat? Apa alasan sejarahmu? Kalau Sengkuni ini ada alasannya untuk jahat, meskipun kejahatan dia tidak sepadan sama sekali dengan penderitaannya. Lha ini Indonesia, kamu ini menderita apa, sehingga kamu begitu rupa kejamnya kepada rakyat? Kamu pernah menderita apa? Pernah miskin apa? Kamu pernah puasa apa? Pernah tirakat apa? Kamu lancar-lancar semua kok, kamu bisa membayar miliaran untuk jadi pejabat, apa alasanmu untuk jahat kepada rakyat? Sengkuni saja tidak sejahat kamu, padahal penderitaannya ribuan kali lipat dibanding hidupmu.”

Rumah Bukan Lagi Rusak Tapi Hampir Roboh

Pernyataan ini adalah pukulan telak pada nurani bangsa. Kita disadarkan bahwa struktur ketatanegaraan Indonesia telah disusupi oleh para “Sengkuni” modern, sosok yang manipulatif, culas, penuh tipu daya, dan bermental korup. Ironisnya, mereka bersumpah di atas kitab suci, menjunjung Pancasila, dan berjanji setia pada konstitusi, tapi faktanya mereka justru menjadi pengkhianat sejati.

Negara ini semakin tampak seperti rumah bobrok: atap bocor karena kebocoran anggaran, dinding rapuh oleh rayap korupsi, saluran air mampet penuh pungli, dan fondasi yang retak akibat (kejahatan) politik transaksional. Rakyat bukan lagi tuan rumah, melainkan tamu tak diundang di tanah airnya sendiri.

You Might Also Like

Penempatan TNI di Jabatan Sipil: Reformasi atau Ancaman? Partai X Angkat Bicara
Partai X Ragukan Janji Tiket Pesawat Lebaran Murah: Nyata atau Hanya Wacana?
Kebijakan Pendidikan Kian Jauh dari Rakyat: Sekolah Dicat, Tapi Akal Sehat Dicoret!
Tomi Hilang di Papua, Partai X: Rakyat Menghilang, Negara ke Mana?

Mengapa Reformasi Ketatanegaraan Mendesak?

Cak Nun tak sekadar mengkritik. Beliau menawarkan jalan spiritual dan filosofis untuk memperbaiki negara. Menurutnya, kedaulatan harus dikembalikan sepenuhnya kepada rakyat. Negara bukan milik partai, bukan milik oligarki, bukan pula mainan investor global. Negara adalah rumah rakyat.

Untuk mewujudkan itu, dibutuhkan reformasi ketatanegaraan secara total, merombak ulang struktur, memperjelas distribusi kewenangan, serta menegaskan kembali relasi rakyat dengan negara. Pejabat harus kembali menjadi pelayan rakyat, bukan majikan. Konsep “konstitusi langit” yang digagas Cak Nun menjadi inspirasi: mengembalikan kesucian niat, ketulusan, dan keberpihakan pada kebenaran.

Jika tidak dilakukan sekarang, “negara nggateli” ini akan terus menyakiti. Generasi mendatang hanya akan mewarisi puing-puing kerusakan, bukan peradaban luhur yang membanggakan.

Penutup: Seruan untuk Bangkit

Wahai rakyat Indonesia, kita tidak bisa lagi diam. Tidak cukup hanya mengeluh di warung kopi atau sekadar mengutuk di media sosial. Sudah saatnya kita tandhang (bergerak), merebut kembali marwah kedaulatan rakyat.

Mari kita berjuang, menyingkirkan para “Sengkuni” dari ruang kekuasaan, dan bersama-sama menata ulang rumah besar bernama Indonesia. Karena sejatinya, negara ini milik kita, bukan milik para pengkhianat.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Prabowo Klaim Indonesia Damai, Partai X: Damai di Mikrofon, Tapi Harga dan Ketimpangan Masih Meledak di Dapur!
Next Article Dalam konteks negara, jihad sosial tersebut harus diterjemahkan ke dalam reformasi ketatanegaraan yang mengembalikan kedaulatan sejati Reformasi Tata Negara ala Cak Nun: Jihad Sejati Membela Kaum Lemah

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025
Ekonomi

Heboh Seruan Tarik Dana dari Bank Karena Danantara, Partai X Soroti Transparansi

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Kesalahan Sistem Negara: Kaum Budaya Adat Istiadat Jadi Stempel Hilangnya Kedaulatan Rakyat

May 21, 2025
AS Serang Iran, WNI Terancam, Partai X: Jangan Tunggu Krisis Jadi Viral Baru Negara Bergerak!
Internasional

AS Serang Iran, WNI Terancam, Partai X: Jangan Tunggu Krisis Jadi Viral Baru Negara Bergerak!

June 23, 2025
Teknologi

Kemendagri Luncurkan Kode Wilayah Baru, Partai X: Ganti Kode Mudah, Bangun Wilayah yang Sulit!

May 19, 2025
Pemerintah

Puan Bertemu Sekjen Partai Komunis Vietnam! Partai X: Jangan Sampai Rakyat Cuma Dengar Janji!

March 13, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.