beritax.id – Anggota Komisi VII DPR RI, Siti Mukaromah, menyoroti peran strategis Desa Wisata dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Hal ini disampaikan dalam peluncuran Kampung Kauman Heritage di Banyumas, Jawa Tengah. Menurutnya, keberadaan Desa Wisata mampu mendorong pertumbuhan UMKM lokal seperti ecoprint, umah kerupuk, dan jamu tradisional.
Ia menyebut Desa Wisata berkontribusi besar terhadap ekonomi kerakyatan karena memunculkan industri-industri rumahan. Bahkan, Siti menjanjikan koneksi lebih baik dari jalur transportasi umum seperti stasiun Purwokerto dan Kroya ke lokasi wisata. Kampung Kauman kini melengkapi 21 Desa Wisata lain yang sudah eksis di Kabupaten Banyumas.
Infrastruktur Belum Tuntas, Tapi Ekonomi Desa Diembani
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mempertanyakan keberlanjutan klaim pembangunan Desa Wisata. “Pemerintah ingin desa jadi pusat ekonomi, tapi akses jalan rusak dan transportasi publik minim,” kata Rinto. Menurutnya, narasi keberhasilan desa sering didorong oleh proyek peluncuran, bukan pada kualitas pembangunan menyeluruh.
Di banyak wilayah, wisatawan masih kesulitan menjangkau desa-desa wisata karena buruknya konektivitas. “Bagaimana UMKM bisa tumbuh kalau wisatawan kesulitan datang?” ujar Rinto. Pemerintah dinilai lebih fokus pada pencitraan daripada penyelesaian masalah struktural desa, seperti jalan rusak, sanitasi, dan digitalisasi usaha kecil.
Prinsip Partai X: Ekonomi Lokal Harus Didukung Negara, Bukan Ditinggalkan
Menurut dokumen prinsip Partai X, negara harus berpihak pada ekonomi rakyat dengan menghadirkan keadilan infrastruktur dan perlindungan ekonomi lokal.
Ekosistem wisata tidak cukup dibangun dengan peresmian seremonial, tetapi dengan kebijakan konkret yang berpihak pada masyarakat.
Partai X menegaskan bahwa pengembangan harus memenuhi prinsip pembangunan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Artinya, infrastruktur, promosi, hingga digitalisasi harus merata dan tidak boleh bergantung pada investor atau swasta besar saja.
Solusi Partai X: Bangun Akses Dulu, Baru Bicara Ekonomi Wisata
Sebagai bagian dari solusi, Partai X mendorong langkah-langkah konkret sebagai berikut:
- Evaluasi komprehensif Desa Wisata berbasis indikator infrastruktur dasar dan produktivitas UMKM.
- Realokasi anggaran kementerian pariwisata untuk perbaikan jalan desa, koneksi internet, dan sistem transportasi publik.
- Libatkan lulusan Sekolah Negarawan sebagai kader pembangunan wisata rakyat, bukan hanya konsultan proyek pencitraan.
- Bentuk regulasi nasional untuk melindungi UMKM dari eksploitasi agen wisata besar yang mengambil margin tinggi.
“Jangan jadikan desa tempat menggantung harapan ekonomi, kalau akses dan perlindungannya masih nihil,” tegas Rinto.