beritax.id – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, menilai Presiden Prabowo Subianto memiliki kemampuan luar biasa dalam memanajemen Sumber Daya Manusia (SDM). Penilaian itu ia sampaikan saat menghadiri Sarasehan Aktivis Lintas Generasi dalam rangka memperingati Reformasi 1998, Rabu (21/5).
Menurutnya, Prabowo mampu mengenali orang-orang yang tidak tulus dan hanya ingin memanfaatkan jabatan. Ia bahkan menyebut Presiden memiliki intuisi seperti “indra keenam” dalam membaca niat dan karakter para pejabat.
Menanggapi dorongan reshuffle kabinet, Habiburokhman menilai hal itu tidak diperlukan dalam waktu dekat. Ia percaya Presiden Prabowo sudah mampu mengidentifikasi dan mengontrol siapa saja menteri yang bekerja secara ikhlas maupun yang berpura-pura.
Partai X: Kalau Memang Ahli SDM, Kenapa Masih Ada yang Bisa Mainkan Jabatan?
Menanggapi pernyataan tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, mempertanyakan hasil nyata dari klaim keahlian manajemen SDM yang disematkan kepada Presiden Prabowo.
“Kalau betul bisa baca niat orang, kenapa masih banyak yang mengutamakan proyek dan kuasa ketimbang melayani rakyat?” tegas Prayogi. Menurutnya, kemampuan membaca karakter tidak berguna bila tidak diikuti keberanian mencopot yang menyimpang.
Negara Wajib Melindungi, Melayani, dan Mengatur Rakyat, Bukan Melindungi Loyalitas Semu
Partai X menilai bahwa ukuran kepemimpinan bukan pada kemampuan membaca niat, melainkan pada ketegasan dalam bertindak untuk rakyat. Pemerintah seharusnya menjamin bersihnya kabinet dari praktik oportunisme, bukan membiarkannya atas nama stabilitas penguasa.
“Kalau semua menteri sudah benar, kenapa anggaran masih bocor dan pelayanan publik masih mahal?” lanjut Prayogi.
Partai X menegaskan bahwa negara yang kuat adalah negara yang mengatur SDM dengan prinsip meritokrasi dan transparansi.
Bukan yang membiarkan kelompok tertentu bertahan karena loyalitas semata. Pemimpin sejati tidak hanya tahu siapa yang buruk, tetapi juga berani mengangkat yang layak dan mencopot yang gagal.
Solusi Partai X: Bangun Sistem Penilaian Kinerja Berbasis Integritas dan Dampak Nyata
Partai X menawarkan reformasi pengelolaan sumber daya manusia dalam pemerintahan:
- Audit independen terhadap kinerja seluruh pejabat eselon dan menteri secara berkala.
- Publikasi terbuka capaian program kerja tiap kementerian per triwulan.
- Hapus jabatan pejabat yang hanya berbasis loyalitas, bukan kompetensi.
- Bangun sistem meritokrasi untuk promosi birokrasi secara objektif.
- Terapkan kontrak kinerja dengan target publik dan sanksi terbuka.
Melalui Sekolah Negarawan, Partai X mendorong kader untuk tidak takut menilai, bertindak, dan menanggung risiko dari keputusan yang tidak populer. Pemimpin yang hanya bisa membaca niat tanpa menindak tegas adalah pemimpin kompromi.
Partai X mengingatkan bahwa klaim keberhasilan harus diukur dari dampak nyata bagi rakyat.