beritax.id – Presiden RI Prabowo Subianto menyambut hangat kunjungan Perdana Menteri Australia Anthony Albanese di Istana Merdeka, Jakarta. Prabowo menilai kunjungan ini menegaskan hubungan persahabatan antara Indonesia dan Australia yang semakin erat. Ia menyampaikan ucapan selamat atas terpilihnya kembali Albanese sebagai Perdana Menteri Australia melalui pemilihan parlemen. Prabowo berharap kunjungan tersebut memperkuat kerja sama bilateral, regional, hingga global antar kedua negara.
PM Albanese menyebut Indonesia sebagai tetangga penting sekaligus sahabat dekat yang selalu menjadi prioritas diplomatik negaranya. Dalam pertemuan tersebut, Albanese menekankan hubungan bilateral kedua negara sebagai hubungan istimewa yang harus dijaga. Ia juga menyatakan bahwa kunjungannya ke Indonesia sebagai kunjungan luar negeri pertama adalah simbol komitmen persahabatan. Albanese mengaku pertemuannya dengan Prabowo berlangsung produktif dan membahas banyak peluang kerja sama.
Partai X: Hormat pada Diplomasi, Tapi Jangan Lupa Harga Diri Bangsa
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mengkritik euforia berlebihan terhadap kunjungan PM Australia. Ia mengingatkan agar diplomasi tidak menjadi alasan melupakan kepentingan strategis dan kedaulatan nasional.
Ia menegaskan bahwa persahabatan antarnegara memang penting, tetapi tidak boleh mengorbankan prinsip kemandirian dan martabat bangsa. Sebagai pemimpin harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang mampu memotivasi, menginspirasi, dan menggerakkan orang lain untuk mencapai tujuan bersama, hal tersebut berdasarkan nilai yang ada dalam Sekolah Negarawan.
Rinto menilai pemerintah harus tetap waspada dalam membangun relasi internasional agar tidak larut dalam simbolisme diplomatik. Menurutnya, kedaulatan tidak boleh dikompromikan demi pencitraan atau sekadar pengakuan dari negara lain. “Hormati tamu, tapi jangan lupa pagar rumah sendiri,” ujar Rinto. Ia juga meminta agar kerja sama antarnegara benar-benar membawa manfaat langsung bagi rakyat Indonesia, bukan hanya pejabat.
Partai X menegaskan bahwa pemerintah adalah bagian dari rakyat, bukan representasi yang bebas bertindak di luar kehendak rakyat.
Diplomasi tidak boleh digunakan untuk mengalihkan fokus dari persoalan dalam negeri yang mendesak. “Negara itu bukan properti diplomatik, tapi milik rakyat yang berdaulat,” tegas Rinto. Prinsip Partai X menempatkan rakyat sebagai subjek dalam setiap agenda kenegaraan, termasuk dalam urusan luar negeri.
Solusi Partai X: Diplomasi Berbasis Kepentingan Rakyat dan Keadilan Global
Partai X mengusulkan arah baru dalam diplomasi Indonesia yang berbasis kepentingan rakyat dan kedaulatan penuh.
Pertama, kerja sama bilateral harus disertai transparansi dan pengawasan publik secara berkala.
Kedua, semua perjanjian luar negeri wajib diaudit dampaknya terhadap petani, nelayan, dan buruh lokal.
Ketiga, pelibatan masyarakat sipil dalam forum-forum diplomatik strategis harus diperluas.
Keempat, diplomasi harus memperjuangkan kemandirian ekonomi dan ketahanan energi nasional.
Kelima, setiap bentuk kerja sama luar negeri harus tunduk pada konstitusi dan asas keadilan sosial.
Partai X menegaskan bahwa diplomasi harus dijalankan dengan kepala tegak, bukan sekadar menjadi objek pujian atau simpati asing. Indonesia perlu menjaga kehormatan dan keberanian dalam bernegara, tidak hanya di forum internasional, tapi juga dalam mengelola kepentingan rakyat di dalam negeri. “Persahabatan itu penting, tapi kedaulatan jauh lebih penting,” tutup Rinto.