beritax.id – Presiden Prabowo Subianto menunjukkan kepeduliannya terhadap stabilitas harga pangan di Indonesia. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut Presiden Prabowo kerap meneleponnya hingga tiga kali sehari untuk memantau kondisi harga bahan pokok seperti beras dan minyak goreng. Langkah ini dilakukan Prabowo guna memastikan harga pangan tetap terkendali di tengah meningkatnya kebutuhan selama Ramadan dan menjelang Idulfitri 1446 H.
Presiden Prabowo bahkan turut menghubungi Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono, untuk memperoleh laporan lebih detail. Menurut Amran, stok pangan nasional berada dalam kondisi aman sehingga tidak ada alasan bagi harga untuk melonjak signifikan. Kementan bersama BUMN Pangan juga terus menggelar operasi pasar murah untuk menjaga stabilitas harga.
Partai X Soroti Langkah Pemerintah
Menanggapi langkah tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menyoroti intensitas komunikasi yang dilakukan Prabowo kepada jajaran kementeriannya. Menurut Prayogi, perhatian Prabowo terhadap harga pangan memang penting. Tetapi ia mempertanyakan apakah tindakan tersebut mencerminkan situasi yang benar-benar terkendali atau justru kepanikan berlebihan.
“Tugas pemerintah itu tiga hal, melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
Kalau sampai Presiden menelepon tiga kali sehari, apakah ini tanda harga pangan benar-benar aman atau justru menunjukkan adanya kepanikan di jajaran pemerintahan?” ujar Prayogi.
Lebih lanjut, Partai X mendesak agar pemerintah tidak hanya sibuk mengawasi harga pangan. Tetapi juga memastikan distribusi yang merata hingga pelosok daerah. Operasi pasar murah harus benar-benar menargetkan masyarakat yang paling membutuhkan, agar tidak terjadi kelangkaan pangan di wilayah tertentu.
Transparansi Data dan Aksi Konkret
Partai X juga mengingatkan pentingnya transparansi data terkait stok pangan nasional. Menurut mereka, pemerintah harus membuka data yang jelas terkait ketersediaan beras, minyak goreng, dan kebutuhan pokok lainnya. Dikarenakan agar masyarakat tidak dibayangi kekhawatiran yang berlebihan.
“Jangan hanya mengklaim stok aman, tapi rakyat di lapangan masih kesulitan mendapat harga yang wajar,” tegas Prayogi.
Partai X menegaskan bahwa stabilitas pangan tidak cukup hanya dengan telepon berulang kali, tetapi harus diiringi kebijakan konkret yang berpihak pada rakyat kecil. Langkah nyata seperti subsidi harga, operasi pasar yang efektif, dan pemberdayaan petani lokal harus menjadi prioritas utama. Hal ini untuk memastikan masyarakat benar-benar merasakan dampaknya.