beritax.id– Negara-negara Arab telah sepakat mengadopsi rencana rekonstruksi Gaza yang diajukan oleh Mesir dalam pertemuan KTT Liga Arab di Kairo. Rencana mesir dianggap sebagai solusi potensial untuk membangun kembali Gaza yang hancur akibat perang Israel yang berkepanjangan.
Rencana rekonstruksi ini menjadi alternatif atas usulan kontroversial dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang sebelumnya mengusulkan agar Gaza dikosongkan penduduknya untuk “pengembangan” wilayah tersebut di bawah kendali AS. Sebaliknya, Mesir memastikan bahwa penduduk Gaza tidak akan dipaksa keluar dari wilayahnya.
Rencana tersebut terdiri dari tiga tahap, yakni tindakan sementara selama enam bulan untuk pembersihan puing-puing dan pembangunan hunian darurat, tahap rekonstruksi jangka panjang selama empat hingga lima tahun, serta pengembalian pemerintahan Otoritas Palestina (PA) di Gaza.
Partai X Soroti Dampak pada Stabilitas Global
Menanggapi langkah tersebut, Anggota Majelis Tinggi Partai X sekaligus Direktur X-Institute, Prayogi R Saputra, menegaskan bahwa solusi damai yang diajukan Mesir berpotensi berpengaruh besar terhadap stabilitas kawasan Timur Tengah dan dunia.
“Negaramemiliki tiga tugas utama yang tidak boleh dilupakan, yakni melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat,” tegas Prayogi.
Menurutnya, prinsip Pemerintah yang dianut Partai X menegaskan bahwa setiap langkah diplomatik atau kebijakan luar negeri. Dengan demikian harus berorientasi pada perlindungan hak asasi manusia dan kesejahteraan rakyat sipil yang terdampak konflik.
Rencana Mesir: Stabilitas Global dalam Ancaman?
Prayogi menilai bahwa stabilitas di Gaza sangat penting bagi perdamaian global. Ia menyoroti potensi ketegangan jika langkah rekonstruksi ini tidak diawasi dengan baik atau dimanfaatkan untuk kepentingan elit tertentu.
“Prinsip Negarawan yang kami pegang menuntut semua pihak, termasuk pemerintah Indonesia, untuk mendorong diplomasi aktif yang menempatkan hak rakyat sipil sebagai prioritas utama,” ujar Prayogi.
Partai X juga mengingatkan bahwa tanpa koordinasi yang efektif dengan pihak-pihak terkait. Langkah ini upaya rekonstruksi ini berisiko memunculkan ketegangan baru yang justru memperburuk kondisi di Gaza.
Imbauan Partai X Mengenai Rencana Mesir
Partai X mengajak pemerintah Indonesia untuk aktif berperan dalam mendukung proses rekonstruksi Gaza. Hal ini dengan menitikberatkan pada upaya kemanusiaan dan kesejahteraan rakyat Palestina.
“Kami mengimbau agar pemerintah Indonesia memfasilitasi bantuan kemanusiaan. Dan ikut serta memberikan dukungan diplomatik yang kuat agar proses rekonstruksi ini benar-benar berorientasi pada kebutuhan rakyat Gaza,” ujar Prayogi.
Partai X juga mendorong negara-negara dunia, khususnya di Timur Tengah, untuk memperkuat koordinasi demi mencegah potensi ketegangan yang dapat berdampak luas terhadap perdamaian dunia.
Kesimpulan
Partai X menilai bahwa rencana rekonstruksi Gaza yang diajukan Mesir langkah penting yang berpotensi membawa stabilitas di kawasan Timur Tengah. Namun, Partai X menegaskan bahwa keberhasilan rencana ini sangat bergantung pada transparansi, koordinasi yang baik, dan prioritas pada kebutuhan rakyat Gaza sebagai korban utama konflik yang berkepanjangan.