By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Wednesday, 10 December 2025

Wawasan eksklusif, data, dan analisis untuk para NEGARAWAN

Jelajahi Sekarang
Logo Berita X
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Berita Terkini
  • Pilihan Editor
  • Kategori Berita
    • Agama
    • Berita Terkini
    • Ekonomi
    • Gaya Hidup
    • Hiburan
    • Internasional
    • Kriminal
    • Pemerintah
    • Pendidikan
    • Seputar Pajak
    • Sosial
    • Teknologi
Font ResizerAa
  • Internasional
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Seputar Pajak
  • Agama
  • Ekonomi
  • Kriminal
  • Sosial
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
Font ResizerAa
Berita XBerita X
  • Berita Terkini
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Pemerintah
  • Teknologi
Cari Artikel
  • Beranda
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Pemerintah
  • Teknologi
  • Pendidikan
  • Kriminal
© 2025 beritax.id - All Rights Reserved.
Berita X > Blog > Pemerintah > Ketika Rakyat Dipanggil untuk Taat, Pemerintah Lupa untuk Layak Ditiru
Pemerintah

Ketika Rakyat Dipanggil untuk Taat, Pemerintah Lupa untuk Layak Ditiru

Diajeng Maharani
Last updated: December 10, 2025 1:42 pm
By Diajeng Maharani
Share
4 Min Read
SHARE

beritax.id – Dalam setiap kesempatan, rakyat selalu diimbau untuk taat pada aturan, disiplin, dan patuh pada kebijakan negara. Namun seruan itu terdengar hampa ketika perilaku sebagian pejabat justru jauh dari nilai yang mereka tuntut dari publik. Di berbagai kasus, rakyat melihat bagaimana aturan dilanggar, kebijakan diputarbalikkan, dan amanah publik disalahgunakan tanpa rasa bersalah tetapi pemerintah lupa untuk layak ditiru.

Ketaatan yang dipaksakan dari bawah tidak akan pernah berhasil bila tidak dimulai dari atas.

Ketika Moral Publik Tergerus oleh Contoh yang Buruk

Rakyat belajar dari apa yang mereka lihat. Jika mereka melihat pejabat yang dengan mudah memanipulasi kewenangan, mengabaikan etika, atau menikmati privilese tanpa batas, maka rasa hormat terhadap hukum pun perlahan menghilang. Di sinilah masalah itu bermula: rasa percaya publik runtuh bukan karena rakyat tidak mau taat, tetapi karena teladan dari pemegang kekuasaan tidak pernah terlihat. Kepercayaan tidak bisa dibangun dengan pidato ia lahir dari integritas.

Kontradiksi Antara Seruan Taat dan Perilaku Pejabat

Warga diminta disiplin dalam mengurus administrasi, tetapi banyak pejabat bebas melanggar prosedur. Rakyat diwajibkan mematuhi hukum, tetapi proses penegakan hukum sering kali memperlihatkan standar ganda. Masalah disiplin, korupsi, konflik kepentingan, atau penyalahgunaan wewenang menjadi bukti bahwa sebagian pejabat tidak bersedia mematuhi prinsip yang sama dengan yang mereka tuntut dari masyarakat.

Bagaimana rakyat bisa mematuhi negara jika negara tidak menghormati dirinya sendiri?

Dampak Serius pada Legitimasi Negara

Ketika pemerintah tidak mampu menunjukkan keteladanan, dampaknya tidak hanya muncul dalam bentuk rendahnya kepatuhan rakyat. Lebih dari itu, negara kehilangan legitimasi moralnya. Rakyat mulai mempertanyakan keadilan, mempertanyakan kebijakan, bahkan mempertanyakan makna dari sebuah aturan.

You Might Also Like

Uang Kasus Haji Hampir Rp100 M, Partai X: Keadilan Jangan Berhenti di Angka!
OJK Nilai Rp200 T di Himbara, Partai X: Kredit Mengalir, Rakyat Tetap Susah!
Kejagung Periksa Dua Hakim Suap CPO, Partai X: Kalau Hakimnya Busuk, Seperti Apa Rasa Keadilan Kita?
Sri Mulyani Bicara Keadilan, Faktanya Pajak Pejabat Ditanggung, Rakyat Diperas

Negara yang tidak dipercaya akan selalu bekerja dalam krisis krisis legitimasi, krisis moral, dan krisis efektivitas.

Republik Tidak Bisa Berdiri Tanpa Keteladanan

Republik dibangun di atas prinsip bahwa pemimpin adalah pelayan publik, bukan penguasa. Namun ketika perilaku pejabat justru berjarak dari nilai yang mereka serukan, maka prinsip itu berubah menjadi slogan kosong. Keutuhan negara tidak ditentukan oleh banyaknya aturan, tetapi oleh seberapa jujur dan tegas para pejabat menegakkan aturan itu pada dirinya sendiri.Kepemimpinan adalah tindakan, bukan perintah.

Solusi: Keteladanan Harus Dimulai dari Atas untuk Mengembalikan Kepercayaan Publik

Untuk memulihkan kepercayaan rakyat, negara harus memperbaiki dirinya sebelum menuntut rakyat untuk taat. Pertama, pejabat publik harus diwajibkan tunduk pada standar transparansi yang jelas, termasuk pelaporan aset, konflik kepentingan, dan proses pengambilan keputusan yang terbuka. Kedua, sistem pengawasan harus diperkuat agar pelanggaran yang dilakukan pejabat dapat ditindak tegas tanpa toleransi, memastikan bahwa posisi publik tidak menjadi tameng impunitas. Ketiga, budaya birokrasi harus dibangun di atas integritas, bukan hanya instruksi. Keteladanan dalam tindakan bukan retorika harus menjadi standar baru yang dijaga bersama.
Keempat, rakyat harus dilibatkan dalam pengawasan melalui kanal digital terbuka. Agar kontrol sosial menjadi lebih efektif dan mencegah penyimpangan sejak dini.

Dengan keteladanan dari pemegang kekuasaan, rakyat tidak akan lagi merasa bahwa ketaatan adalah beban, melainkan bagian dari kontrak sosial yang adil dan saling menghormati.

Rakyat pada dasarnya tidak menolak untuk taat. Yang mereka butuhkan adalah pemerintah yang pantas ditaati pemerintah yang memberi contoh, bukan sekadar memberi perintah.

Ketika pemerintah kembali layak ditiru, rakyat tidak perlu lagi dipaksa untuk taat. Mereka akan mengikuti karena mereka percaya.

TAGGED:Berita Trending
Share This Article
Whatsapp Whatsapp Email Copy Link Print
Previous Article Polemik Jabatan Bupati Aceh Selatan, Publik Dorong Keputusan Tegas dan Transparan
Next Article Ramai Donasi dari Artis dan Influencer, Rakyat Pertanyakan Aksi Cepat Pemerintah

Berlangganan Newsletter

Berlanggananlah buletin kami untuk segera mendapatkan artikel terbaru kami!
XFollow
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
WhatsAppFollow

Top News

Sengketa pajak PT MSMP dalam persidangan yang membahas dugaan cacat prosedur pemeriksaan.
Berita Terkini

Gugatan PT MSMP Memanas: Ahli Bongkar Dugaan Pelanggaran Prosedur Pemeriksaan Pajak

December 2, 2025
Pemerintah

Danantara, Proyek Besar Tanpa Kontrol? Partai X Pertanyakan Transparansi

February 24, 2025
Ekonomi

Bank Emas Prabowo: Solusi Ekonomi atau Kontroversi Baru?

February 24, 2025
Berita Terkini

“Indonesia Gelap” dianggap Reaksi Kaget Rakyat Soal Kebijakan, Partai X: Prabowo Harus Dengarkan Aspirasi!

February 24, 2025

You May also Like

Pemerintah

Usul WFA Diperpanjang! Partai X: Liburan atau Lengah Tangani Arus Balik?

March 18, 2025
Pendidikan

Menteri Mu’ti Hidupkan Lagi Penjurusan SMA, Partai X: Pendidikan Bukan Eksperimen, Tapi Nasib Masa Depan!

April 15, 2025
Menurut Rinto, RKUHAP versi terbaru berpotensi mengembalikan iklim represif. “Kalau negara justru melemahkan perlindungan hukum rakyat
Pemerintah

RKUHAP Dinilai Tak Pro HAM, Partai X: Kalau Penegakan Hukum Mundur, Demokrasi Mau Dibawa ke Mana?

July 22, 2025
https://www.sekolahnegarawan.id/
Pemerintah

Tumpuan Rakyat atau Tumpuan Kekuasaan? Partai X: Reformasi Militer Bukan Sekadar Amanat Pidato!

July 24, 2025
Show More
  • Berita Lain:
  • Berita Trending
  • Pilihan Editor
  • Hot
  • Politics
  • Renewable Energy
  • Yudizaman
  • Hotel Ayani
  • CV Hotel Wisata
Logo Berita X

Membaca Masalah, Menyajikan Solusi untuk Negeri: Sajian berita terbaru hari ini seputar politik,
hukum, kriminal, olahraga, otomotif, hingga teknologi, di Indonesia dan dunia.

Youtube Instagram X-twitter

Tentang Legalitas

Nama : PT PENERBITX INDONESIA JAYA
Nomor AHU : AHU-010653.AH.01.30.Tahun 2025
Alamat :  Muara Sarana Indah C- Jetis, Malang , Jawa Timur 
Contact Person  : 0816-633-250

  • Beriklan dengan kami
  • Privacy Policy
  • Cookie Policy
© Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.