beritax.id – Anggota Komisi IV DPR Daniel Johan menyorot kenaikan harga pangan di banyak daerah. Ia menyebut kenaikan ini menunjukkan lemahnya tata kelola pangan nasional.
Harga ayam di Jakarta dan Bandung mencapai lima puluh ribu rupiah per kilogram. Harga cabai rawit dan cabai keriting bahkan melampaui tujuh puluh ribu rupiah per kilogram.
Daniel menyatakan kenaikan harga bukan sekadar akibat lonjakan permintaan. Ia menegaskan kenaikan ini mencerminkan masalah mendasar dalam sistem pangan nasional.
Pemerintah dinilai lamban merespons gejolak harga pangan. Intervensi seperti operasi pasar belum menjangkau seluruh wilayah secara merata.
Respons Partai X: Negara Harus Hadir
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Prayogi R Saputra, menyoroti situasi ini. Ia mengingatkan tugas negara meliputi melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
Prayogi menegaskan negara wajib memastikan harga pangan tetap stabil. Ia menyebut kenaikan harga mengancam akses pangan masyarakat berpenghasilan rendah.
Prinsip Partai X tentang Tata Kelola Pangan
Partai X menegaskan pemerintah hanyalah pelayan rakyat, bukan pemilik negara. Kebijakan pangan harus transparan, efektif, dan efisien demi kesejahteraan publik.
Partai X menilai rakyat adalah pemilik kedaulatan negara. Kebijakan pangan harus berpihak pada konsumen dan petani secara berimbang.
Prinsip Partai X menolak tata kelola yang membuka peluang korupsi. Distribusi pangan harus bebas dari monopoli yang merugikan masyarakat.
Kritik Partai X terhadap Pemerintah
Prayogi menilai pemerintah gagal mengantisipasi gejolak harga pangan tahunan. Ia menyebut kegagalan ini menunjukkan lemahnya perencanaan dan pengawasan.
Partai X menyoroti ketergantungan impor yang terus berlanjut. Ketergantungan ini membuat harga pangan mudah terguncang faktor eksternal.
Prayogi meminta pemerintah mengevaluasi rantai distribusi pangan secara menyeluruh. Ia mengingatkan bahwa stabilitas harga adalah bagian dari perlindungan rakyat.
Solusi Partai X untuk Mengendalikan Harga Pangan
Berdasarkan prinsip Partai X , berikut langkah solutif:
- Pemerintah wajib membangun sistem distribusi pangan yang efisien dan transparan.
- Negara harus menghapus peluang praktik kartel dan monopoli distribusi.
- Penguatan produksi lokal menjadi prioritas utama untuk mengurangi impor.
- Digitalisasi tata niaga pangan diperlukan untuk memutus rantai korupsi.
- Pemerintah harus memastikan operasi pasar menjangkau seluruh daerah secara cepat.
- Pengawasan stok dan harga wajib dilakukan secara real time berbasis data.
- Edukasi pangan bagi masyarakat dan pedagang harus diperluas agar stabilitas terjaga.
Partai X menekankan negara wajib hadir menjaga stabilitas harga pangan. Prayogi menegaskan rakyat berhak memperoleh harga pangan yang adil dan terjangkau.
Ia meminta pemerintah meningkatkan transparansi dalam tata kelola pangan nasional. Partai X menegaskan kesejahteraan rakyat hanya tercapai melalui sistem pangan yang jujur dan efektif.



