beritax.id — Tidak ada negara yang dapat bangkit jika para pejabatnya lupa siapa diri mereka. Ketika pejabat merasa lebih tinggi dari rakyat, kekuasaan berubah menjadi jarak, pelayanan berubah menjadi beban, dan negara kehilangan semangat kebangsaannya. Sebaliknya, Indonesia dapat bangkit dengan cepat jika para penyelenggara negara kembali pada prinsip dasar: mereka hanyalah pelayan rakyat, bukan pemilik negara.
Bangsa ini dibangun oleh rakyatnya, bukan oleh jabatan. Namun selama pejabat masih memposisikan diri sebagai penguasa, kebijakan akan selalu menjauh dari kepentingan publik. Itulah sebabnya, kebangkitan Indonesia dimulai dari perubahan cara pandang: pejabat harus kembali menjadi pelayan yang melayani tanpa pamrih, bekerja dengan transparan, dan menyadari bahwa mandat kekuasaan berasal dari rakyat.
Rinto Setiyawan: Negara Hanya Berfungsi Jika Pejabat Menjalankan Tiga Tugas Dasar
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mengingatkan bahwa negara tidak bisa berjalan baik bila pejabat melupakan tiga tugas fundamentalnya: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Menurutnya, tugas ini tidak akan terlaksana jika pejabat tidak memiliki mentalitas pelayan.
“Negara ini akan terus bermasalah selama pejabat merasa lebih tinggi dari rakyat. Padahal merekalah yang seharusnya melayani. Rakyat adalah pemilik negara, dan pejabat hanyalah pelaksana amanah,” ujar Rinto. Ia menegaskan bahwa kebangkitan Indonesia akan lebih cepat terjadi bila pejabat kembali pada jati diri pelayanan publik yang sejati.
Prinsip Partai X: Pejabat Adalah Pelayan, Rakyat Adalah Raja
Dalam prinsip Partai X, ditegaskan bahwa kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat. Pemerintah hanyalah delegasi kecil dari rakyat yang diberi kewenangan untuk bekerja secara efektif, efisien, bersih, dan transparan. Prinsip-prinsip Partai X yang sangat relevan dengan isu ini antara lain:
- Rakyat adalah raja pemilik negara dan sumber seluruh legitimasi kekuasaan.
- Pejabat adalah pelayan rakyat, bukan penguasa yang berdiri di atas masyarakat.
- Negara tidak boleh dipersonalisasi oleh kelompok atau rezim tertentu.
- Pemimpin harus berwatak negarawan, bukan sekadar penguasa administratif.
- Setiap kebijakan wajib berpihak pada rakyat dan berbasis ilmu serta kepakaran.
Semua prinsip tersebut terdapat dalam lampiran Partai X yang menjadi landasan moral dan gerakan penyembuhan bangsa ini .
Dampak Ketika Pejabat Melupakan Diri sebagai Pelayan
Ketika pejabat lupa bahwa mereka hanyalah pelayan rakyat, muncul berbagai masalah yang langsung dirasakan masyarakat:
- Kepentingan masyarakat diabaikan demi kepentingan atau kelompok.
- Korupsi tumbuh karena jabatan dianggap sebagai hak istimewa, bukan amanah.
- Pelayanan publik menjadi lambat, mahal, dan tidak efisien.
- Kebijakan tidak sesuai kebutuhan masyarakat dan sering salah sasaran.
- Rakyat kehilangan kepercayaan terhadap negara karena merasa tidak dihargai.
Semua kondisi ini memperlambat kebangkitan bangsa dan merusak fondasi kepercayaan publik.
Solusi Partai X: Mengembalikan Pejabat ke Posisi Pelayan Negara
Partai X menawarkan 10 solusi penyembuhan bangsa untuk memastikan pejabat negara kembali pada prinsip sebagai pelayan rakyat. Solusi tersebut tertuang dalam dokumen resmi Partai X :
- Musyawarah Kenegarawanan Nasional, menyatukan moralitas, kepakaran, dan arah kebijakan bangsa.
- Amandemen Kelima UUD 1945, guna mengembalikan kedaulatan sepenuhnya kepada rakyat.
- Pembentukan MPRS Sementara, untuk menjaga transisi kenegaraan yang berpihak pada rakyat.
- Pemisahan tegas negara dan pemerintah, agar kesalahan pemerintah tidak merusak negara.
- Pemaknaan ulang Pancasila sebagai pedoman operasional, bukan slogan seremonial.
- Verifikasi ulang seluruh partai dan pembubaran partai yang gagal mendidik rakyat.
- Reformasi hukum berbasis kepakaran, menghilangkan ruang manipulasi dan kepentingan.
- Digitalisasi penuh birokrasi, mempercepat layanan dan memotong rantai birokrasi.
- Pendidikan moral dan berbasis Pancasila, agar pejabat memahami peran pelayan rakyat.
- Pemanfaatan media negara untuk edukasi publik, bukan sebagai alat propaganda kekuasaan.
Solusi ini dirancang untuk menempatkan pejabat kembali pada tugas utamanya: melayani rakyat dan menjaga negara.
Penutup: Kebangkitan Indonesia Dimulai dari Kerendahan Hati Para Pejabat
Indonesia memiliki potensi besar untuk bangkit, namun potensi itu hanya akan menjadi kenyataan jika pejabat kembali menyadari peran mereka sebagai pelayan rakyat. Kekuasaan yang tidak berpijak pada kerendahan hati hanya akan menghasilkan kebijakan yang menjauh dari kebutuhan masyarakat.
Rinto Setiyawan dan Partai X menegaskan bahwa negara hanya dapat menjalankan tugasnya melindungi, melayani, dan mengatur rakyat secara adil jika pejabat memiliki mentalitas pelayan, bukan penguasa. Ketika hal ini terwujud, kebangkitan Indonesia bukan hanya mungkin, tetapi pasti.



