beritax.id – Di tengah berbagai persoalan bangsa mulai dari kesenjangan sosial, layanan publik yang timpang, hingga lemahnya penegakan hukum sering muncul keluhan bahwa kesejahteraan rakyat terasa semakin jauh dari jangkauan. Namun pertanyaannya sederhana benarkah kesejahteraan itu sulit, atau justru negara lupa pada tujuan dasarnya?
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, mengingatkan bahwa negara memiliki tiga tugas yang sangat jelas melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ketika negara kembali mengingat, memahami, dan menjalankan tiga tugas tersebut secara konsisten, maka kesejahteraan rakyat bukan lagi cita-cita yang abstrak melainkan konsekuensi otomatis dari negara yang bekerja sebagaimana mestinya.
Negara Sejahtera Jika Struktur Kenegarawanan Berjalan Benar
Dalam prinsip Partai X, negara dijelaskan memiliki tiga unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah. Pemerintah bukanlah negara ia hanyalah perpanjangan tangan rakyat untuk melaksanakan kebijakan secara efektif, efisien, dan transparan demi mewujudkan kedaulatan serta kesejahteraan warga.
Namun ketika pemahaman dasar ini hilang ketika pemerintah merasa menjadi pemilik negara maka tujuan negara ikut kabur. Kebijakan tidak lagi diarahkan pada kesejahteraan, tetapi pada kepentingan kekuasaan. Itulah sebabnya kesejahteraan sulit tercapai, bukan karena tidak mungkin, tetapi karena arah negara melenceng.
Partai X menggunakan analogi bus:
- Negara = bus,
- Rakyat = penumpang sekaligus pemilik,
- Pemerintah = sopir.
Jika sopir membawa bus ke arah yang salah, penumpang tidak akan sampai tujuan. Begitu pula negara: kesejahteraan hanya tercapai jika “sopir” mengikuti arah yang ditentukan si pemilik rakyat.
Mengapa Rakyat Belum Sejahtera? Kesalahan Bukan di Rakyat, Tapi di Orientasi Negara
Dokumen Partai X menjelaskan sejumlah tanda bahwa negara telah melupakan tujuannya:
- Pancasila hanya dijadikan slogan, bukan pedoman operasional.
- Regulasi sering menguntungkan pejabat, bukan rakyat.
- Penegakan hukum tidak konsisten, melemahkan rasa keadilan.
- Pelayanan publik tidak efektif dan koruptif, menyebabkan ketidaksetaraan akses.
- Partai gagal mendidik rakyat tentang hak dan kedaulatan.
Padahal, kesejahteraan bukan hanya tujuan negara, tetapi merupakan hasil dari negara yang berfungsi sebagaimana mestinya. Ketika negara melindungi, melayani, dan mengatur rakyat secara adil, rakyat akan otomatis berada dalam situasi yang sejahtera—sesuai definisi Partai X bahwa sejahtera berarti terpenuhinya sandang, pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan secara baik .
Solusi Partai X: Mengembalikan Negara ke Arah Tujuan Aslinya
Untuk memastikan negara konsisten menuju kesejahteraan rakyat, Partai X menawarkan 10 langkah penyembuhan bangsa yang bersifat struktural sekaligus operasional:
- Musyawarah Kenegarawanan Nasional untuk menyatukan visi bangsa dan memperbaiki desain ketatanegaraan.
- Draft Amandemen Kelima UUD 1945 untuk mengembalikan kedaulatan rakyat secara penuh.
- Pembentukan MPRS Sementara untuk mengawal transisi dan pengesahan amandemen.
- Pemisahan tegas antara negara dan pemerintah, memastikan stabilitas negara meski pemerintah berganti.
- Reoperasionalisasi Pancasila, menjadikannya sistem kerja negara.
- Pembubaran dan verifikasi ulang partai yang gagal mendidik rakyat.
- Reformasi hukum berbasis kepakaran, menutup ruang manipulasi dan ketidakadilan.
- Transformasi birokrasi digital untuk meningkatkan transparansi dan efektivitas pelayanan.
- Pendidikan moral dan berbasis Pancasila, mempersiapkan warga negara berkarakter dan sadar kedaulatan.
- Pemanfaatan media negara untuk edukasi politik dan Pancasila, memastikan literasi kenegaraan menjangkau semua lapisan masyarakat.
Gerakan ini bukan sekadar solusi, tetapi langkah praktis untuk mengembalikan negara pada tujuan awalnya menjamin kesejahteraan rakyat.
Penutup: Kesejahteraan Rakyat Bukan Janji, Tapi Akibat dari Negara yang Lurus
Kesejahteraan rakyat bukanlah bonus, bukan pula hadiah dari pejabat. Ia adalah hasil logis dari negara yang bekerja sesuai tujuan. Ketika negara melindungi, melayani, dan mengatur rakyat secara adil, maka kesejahteraan akan mengalir secara otomatis.
Partai X menegaskan bahwa untuk membuat rakyat sejahtera, negara tidak perlu mencari formula baru cukup kembali pada prinsip dasar, kembali pada Pancasila sebagai instruksi kerja, dan kembali pada rakyat sebagai pemilik negara.



