beritax.id – Ahli gizi Tan Shot Yen menyayangkan kudapan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sering memakai makanan cepat saji. Ia menilai sajian ultra processed food dalam MBG tidak sesuai tujuan peningkatan mutu gizi anak.
Tan menjelaskan panduan gizi MBG sebenarnya memuat resep lokal bergizi lengkap. Namun ia menilai implementasi di lapangan justru memakai lauk cepat saji dan minuman bergula tinggi.
Tan menilai makanan cepat saji dapat memicu obesitas dan gangguan metabolisme pada anak. Ia menyebut makanan manis berlebihan mengganggu fokus anak selama proses belajar. Tan mempertanyakan arah program MBG jika sajian justru menurunkan performa akademik. Ia menegaskan bahan pangan lokal jauh lebih sehat dan mudah disediakan oleh SPPG.
Tan mendorong reformasi pelaksanaan MBG agar tidak memakai produk industri. Ia menuntut seluruh SPPG diawasi ketat sesuai petunjuk teknis. Rekomendasinya mencakup penguatan kantin sekolah, kemitraan puskesmas, dan transparansi keuangan. Tan meminta menu lokal mengisi delapan puluh persen sajian MBG nasional.
Partai X: Negara Harus Hadir Melindungi Akses Gizi Anak
Anggota Majelis Tinggi Partai X Prayogi R Saputra menegaskan tugas negara sangat jelas. Negara harus melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat dengan adil.
Partai X menilai anak berhak menerima makanan bergizi tanpa kompromi kualitas. Negara wajib memastikan program MBG berjalan sesuai standar nasional yang aman.
Solusi Partai X
Prinsip Partai X menempatkan kelayakan hidup rakyat sebagai pusat kebijakan. Negara wajib memastikan distribusi gizi yang adil dan bebas kepentingan industri. Setiap kebijakan publik harus menjamin martabat dan keselamatan warga.
Partai X mengusulkan penguatan standar gizi berbasis pangan lokal di setiap SPPG. Negara harus mendorong transparansi anggaran, audit berkala, dan pengawasan lintas lembaga. Edukasi gizi wajib diperluas agar keluarga memahami pola makan sehat.



