beritax.id — Presiden RI Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas bersama sejumlah anggota Kabinet Merah Putih membahas Science, Technology, Engineering, dan Mathematics (STEM). Rapat tersebut berlangsung di kediaman Presiden Prabowo di Kertanegara, Jakarta Selatan, Minggu sore. Hadir dalam pertemuan itu antara lain Mensesneg Prasetyo Hadi dan Menteri Pendidikan Tinggi dan Saintek Brian Yuliarto. Menurut Kemensetneg, rapat membahas strategi penguatan sumber daya manusia di bidang sains dan teknologi.
Mensesneg Prasetyo Hadi menjelaskan, Presiden memberi tugas kepada Kemendikti Saintek untuk menyiapkan SDM unggul di bidang STEM. Selain itu, Presiden menugaskan penelitian terhadap teknologi yang mendukung swasembada energi dan pangan nasional.
“Presiden ingin teknologi bibit dan mineral dikembangkan agar Indonesia mandiri,” ujar Prasetyo. Rapat ini diharapkan mempercepat kemandirian riset dan inovasi dalam mendukung pembangunan nasional.
Partai X: Teknologi Tak Boleh Lepas dari Keadilan Sosial
Menanggapi hal itu, Anggota Majelis Tinggi Partai X Prayogi R. Saputra menilai penguatan STEM harus diiringi keadilan sosial. Menurutnya, tugas negara itu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat.
“Teknologi boleh maju, tapi kalau rakyat masih tertekan, pembangunan belum berhasil,” ujarnya. Ia menegaskan, kemajuan ilmu dan teknologi tidak boleh menjauhkan rakyat dari kesejahteraan.
Prayogi menyoroti kesenjangan antara proyek teknologi canggih dan kondisi rakyat yang masih berjuang memenuhi kebutuhan dasar.
“Bicara swasembada pangan tapi petani belum sejahtera, itu kontradiktif,” katanya.
Menurutnya, kebijakan riset dan teknologi harus berpihak pada sektor produksi rakyat, bukan hanya kepentingan industri besar. “STEM harus menyentuh sawah, tambang, dan pasar rakyat, bukan hanya laboratorium penguasa,” ujarnya.
Prinsip Partai X: Teknologi untuk Kemanusiaan
Partai X menegaskan bahwa pembangunan teknologi harus berlandaskan moral, keadilan, dan kemanusiaan. Inovasi tidak boleh hanya mengejar efisiensi, tetapi juga memastikan pemerataan hasil pembangunan.
“Prinsip kami jelas, teknologi adalah alat untuk memanusiakan manusia, bukan menggantikan perannya,” ujar Prayogi.
Menurutnya, negara harus memastikan hasil riset memberi manfaat langsung bagi kehidupan rakyat.
Ia menambahkan, penguasaan teknologi nasional harus dibarengi peningkatan kapasitas tenaga kerja lokal.
“Jangan sampai proyek teknologi tinggi dikuasai segelintir orang dan menyingkirkan pekerja domestik,” katanya.
Prayogi juga mengingatkan agar dana riset dikelola transparan dan bebas dari konflik kepentingan.“Jangan ada monopoli inovasi. Semua anak bangsa berhak ikut membangun,” tegasnya.
Solusi Partai X
Untuk mengoptimalkan kebijakan STEM yang berpihak pada rakyat, Partai X menawarkan beberapa solusi strategis:
- Pendidikan STEM berbasis daerah, agar riset sesuai dengan potensi lokal.
- Integrasi riset dengan sektor rakyat, terutama pertanian, perikanan, dan energi desa.
- Skema pendanaan inklusif, yang memberi ruang bagi UMKM dan komunitas inovatif.
- Keadilan akses teknologi, memastikan hasil inovasi tidak dimonopoli korporasi besar.
- Transparansi dana riset nasional, dengan melibatkan publik dan lembaga independen dalam pengawasan.
Prayogi menegaskan, kemajuan teknologi sejati adalah yang membebaskan rakyat dari kesulitan hidup. “Negara hebat bukan karena alatnya canggih, tapi karena rakyatnya berdaya dan sejahtera,” ujarnya.
Partai X menekankan, kemajuan STEM harus sejalan dengan misi kemanusiaan bangsa.
“Teknologi canggih tanpa keadilan hanya akan menciptakan jarak baru antara rakyat dan kekuasaan,” tutupnya.



