beritax.id – Pendiri What is Up Indonesia, Abigail Limuria, menjelaskan bahwa 17+8 Tuntutan Rakyat lahir dari kegelisahan publik. Aspirasi ini dirumuskan untuk menyatukan suara masyarakat agar lebih mudah dipahami pemangku kebijakan. Ia menegaskan bahwa semangat utamanya adalah mengembalikan suara rakyat ke panggung utama demokrasi.
Abigail menyebut, tuntutan ini bukan sekadar daftar permintaan, melainkan kompilasi suara dari ratusan organisasi dan jutaan warga. Tuntutan rakyat disusun untuk mempercepat respons negara terhadap masalah yang kian kompleks.
Kritik Tajam Terhadap Sikap Negara
Abigail juga menyoroti lemahnya respons pejabat negara terhadap tuntutan publik. Menurutnya, alih-alih memberi solusi, negara justru menunjukkan sikap koersif. Ia menilai pemerintah semakin jauh dari akuntabilitas dan gagal menjawab akar masalah yang dirasakan rakyat.
17+8 Tuntutan Rakyat mencakup isu besar: penghentian kekerasan aparat, transparansi anggaran DPR, reformasi partai, hingga pemenuhan hak buruh. Agenda ini dirancang agar negara kembali pada jalur demokrasi yang sejati.
Partai X: Negara Wajib Melindungi, Melayani, dan Mengatur Rakyat
Anggota Majelis Tinggi Partai X, Rinto Setiyawan, menegaskan bahwa tugas negara selalu tiga: melindungi rakyat, melayani rakyat, dan mengatur rakyat. Ia mengingatkan, tanpa menjalankan ketiga tugas tersebut, negara kehilangan legitimasi di mata rakyat.
Partai X menilai, desakan publik tidak boleh dianggap angin lalu. Aspirasi rakyat adalah dasar legitimasi negara, bukan sekadar beban. Negara yang menutup telinga
Rakyat adalah pemilik kedaulatan, sedangkan pejabat hanyalah pelayan publik. Negara bukanlah rezim, dan pemerintah bukanlah pemilik kekuasaan mutlak.
Pancasila, menurut Partai X, harus kembali menjadi pedoman operasional, bukan slogan kosong. Nilai keadilan sosial dalam sila kelima adalah cita-cita kemerdekaan yang wajib diwujudkan. Tanpa itu, persatuan hanya menjadi retorika.
Solusi Partai X: Jalan Keluar dari Krisis Kepercayaan
Partai X mengajukan solusi untuk menjawab tuntutan rakyat dan mengakhiri krisis kepercayaan yang kian dalam. Pertama, Musyawarah Kenegarawanan Nasional perlu segera digelar melibatkan kaum intelektual, agama, budaya, serta TNI-Polri untuk merumuskan visi bersama bangsa.
Kedua, reformasi hukum berbasis kepakaran harus dijalankan agar keadilan berpihak pada kebenaran, bukan pada suara terbanyak atau uang. Ketiga, transformasi birokrasi digital wajib dilakukan untuk menghentikan praktik korupsi yang merusak pelayanan publik.
Selain itu, pendidikan moral berbasis Pancasila harus ditanamkan sejak dini agar generasi baru melek ideologi. Media negara juga mesti menjadi alat utama untuk menyebarkan pendidikan politik yang mencerahkan rakyat.
Penutup: Desakan Rakyat Adalah Arah Baru Bangsa
Partai X menegaskan, 17+8 Tuntutan Rakyat adalah alarm keras bagi negara. Desakan publik tak bisa diabaikan atau diperlakukan sebagai ancaman. Justru di situlah legitimasi demokrasi dibangun.
Negara yang melindungi, melayani, dan mengatur rakyat berdasarkan keadilan akan kokoh menghadapi masa depan. Jika tuntutan rakyat ditanggapi dengan koersif, maka negara sedang menggali jurang perpecahan. Partai X menyerukan agar pemerintah segera mendengar, memahami, dan menindaklanjuti aspirasi rakyat sebagai arah baru perjalanan bangsa.